in

Makan Mangga Saat Diet, Ternyata Bukan Ide Bagus

Ilustrasi. Pexel.

Buah mangga merupakan salah satu jenis buah tropis yang populer di seluruh dunia. Buah ini dikenal karena rasa manis dan daging buahnya yang bewarna kuning-oranye saat sudah matang. Buah mangga juga kaya nutrisi yang tinggi dan baik untuk tubuh, seperti vitamin, mineral, serat, dan antioksidan.

Namun, tak semua orang tak bisa menikmati lezatnya buah yang satu ini. Berikut kondisi-kondisi seseorang yang tak diperbolehkan konsumsi mangga berlebih:

Alergi mangga

Walau sangat jarang, namun mangga dapat berperan sebagai sumber alergi atau alergen bagi sebagian orang. Beberapa gejala yang mungkin timbul adalah ruam kulit atau benjilan di sekitar area bibir dan mulut, pilek, batuk, tenggorokan gatal mulai dari tingkat ringan hingga parah.

Diare

Konsumsi mangga berlebihan bisa menyebabkan diare karena kandungan seratnya yang tinggi. Konsumsi buah berserat yang berlebihan bisa menyebabkan diare. Selain itu, mangga mengandung indeks glikemik yang cukup tinggi dan karbida sehingga bagi penderita irritable bowel syndrome (IBS), sebaiknya memilih membatasi atau menghindari mangga.

Diabetes

Buah mangga bisa meningkatkan gula darah, karena buahnya sebagian besar mengandung karbohidrat. Walau gula yang terkandung adalah gula alami tetapi gula ini dapat berperan sebagai gula rafinasi dalam jumlah yang besar. Oleh sebab itu, penderita diabetes sebaiknya hindari mengonsumsi mangga karena kandungan gulanya yang tinggi.

Diet penurunan berat badan

Mangga juga dikenal salah satunya karena kalorinya yang tinggi. Makan mangga saat sedang proses diet turunkan berat badan bukan ide yang bagus. Sebuah mangga berukuran rata-rata mengandung 150 kalori. Jadi, jika sedang diet menurunkan berat badan, hindari mangga dalam pola makan atau konsumsi mangga dalam jumlah kecil.