in

Warna Pencahayaan yang Dapat Mengganggu Tidur

Ilustrasi kamar tidur. Foto: Shutterstock

Menghadirkan pencahayaan di dalam kamar tidur perlu dikonsep dengan baik. Sebab, jika salah pilih warna maka mempengaruhi kualitas tidur selain dekorasi dan suasana.

Menurut beberapa sumber, terdapat sejumlah warna lampu atau pencahayaan yang dapat mengganggu tidur, bahkan menggagalkan memperoleh tidur berkualitas sehingga perlu dihindari. Berikut di antaranya:

  • Biru

Anda mungkin tidak menyadari hal ini, tetapi terus-menerus dikelilingi sumber yang memancarkan cahaya biru, termasuk layar laptop, TV, dan ponsel cerdas dapat mengganggu sekresi melatonin, mengacaukan ritme sirkadian alami tubuh, serta menghambat memperoleh tidur malam yang nyenyak.

Maja Schaedel, psikolog klinis dan salah satu pendiri The Good Sleep Clinic, mengatakan cahaya biru tingkat rendah selama 40 menit bisa menyebabkan peningkatan denyut jantung, kewaspadaan, dan peningkatan kadar melatonin.

Maja menambahkan, untuk tertidur, manusia membutuhkan detak jantung dan tingkat kewaspadaan yang menurun.

Namun, penting dicatat bahwa penelitian terbaru menunjukkan setidaknya dibutuhkan 1,5 jam paparan cahaya biru untuk memiliki dampak signifikan pada tingkat melatonin.

  • Hijau

Berdasarkan penelitian, manusia sensitif terhadap warna cahaya hijau karena keluaran melatonin lebih mudah ditekan oleh warna ini.

Lampu dari spektrum yang lebih hangat lebih baik daripada lampu warna yang lebih dingin seperti hijau. Hijau adalah warna terbaik untuk dinding kamar tidur karena ronanya dapat meningkatkan relaksasi.

Tips pencahayaan agar tidur lebih nyenyak

Mendapatkan tidur dan istirahat yang baik serta nyenyak merupakan hal penting. Untuk itu, pastikan warna, pencahayaan, dan tata letak di kamar tidur sebaik mungkin sehingga semuanya membantu menenangkan Anda saat tidur.

Ratusan rangsangan dan berbagai sumber informasi terus-menerus dilemparkan ke arah Anda dapat membuat otak bekerja terlalu keras. Namun, dengan beberapa perubahan, kebiasaan, bahkan mengurai perangkat dapat membantu tidur.

Pencahayaan kamar tidur harus lebih lembut daripada pencahayaan siang hari. Menggunakan sakelar dimmer di kamar tidur akan menjadi cara baik untuk mengurangi intensitas cahaya.

Selain itu, beberapa penelitian menemukan bahwa kacamata penghalang cahaya biru (atau kacamata kuning) dapat membantu mengurangi paparan cahaya frekuensi biru serta meningkatkan kualitas tidur.

Jika memiliki lampu di kamar tidur yang tidak dapat diredupkan atau sesuaikan warnanya, pertimbangkan mengenakan masker mata saat tidur.

Apabila ingin menggunakan perangkat pemancar cahaya elektronik pada malam hari seperti tablet atau ponsel, pertimbangkan mengaktifkan mode malam pada perangkat untuk mengurangi intensitas cahaya dan rentang cahaya spektrum biru sehingga meminimalkan efek negatif saat tidur.