Kucing ternyata bisa juga mengalami stres seperti pada manusia. Ada beragam penyebab kucing stres, salah satunya ketika kucing mengidap kecemasan akan perpisahan.
Kucing bisa merasa stres jika harus berpisah dengan pemiliknya, bahkan untuk waktu yang sebentar karena mereka ingin terus berada di sisi pemiliknya kapan pun.
Selain itu, kucing juga bisa stres hanya karena mendengar suara. Seperti dikutip dari Pet MD, Kamis (29/9/2022), inilah suara tersebut diuraikan di bawah ini.
- Petir dan kembang api
Presiden American Association of Feline Practitioners, Lauren Demos, mengatakan, suara keras yang tidak terduga dan perubahan tekanan udara yang tiba-tiba dapat membuat kucing waspada.
“Mereka dapat memperingatkan situasi yang akan datang, yang mungkin mengharuskan kucing untuk melawan atau melarikan diri,” tutur Demos.
Associate Director di Cornell Feline Health Center di Cornell University, Bruce Kornreich, menambahkan, reaksi kucing terhadap suara keras dan tiba-tiba adalah respons evolusioner.
Manusia memang bisa dikejutkan oleh suara. Namun, mereka dapat dengan mudah mengetahui bahwa suara tersebut tidak akan membahayakan.
Hal ini berbeda dengan kucing. Kornreich menuturkan, kucing juga dapat menyamakan suara keras dengan pengalaman negatif.
- Suara berfrekuensi tinggi
Suara gedebuk dan dentang yang keras dan mengejutkan bukanlah satu-satunya jenis suara penyebab kucing stres.
Head of Behavioral Medicine Service di Blue Pearl Veterinary Partners, Jill Sackman, mengatakan, suara berfrekuensi tinggi seperti siulan teko teh, bahkan suara manusia, dapat membuat kucing stres.
Para ilmuwan mengatakan, kucing bisa mendengar berbagai suara, termasuk yang bernada tinggi. Artinya, kucing dapat mendengar banyak suara yang tidak bisa didengar manusia.
“Seperti suara di sekitar bohlam neon, monitor komputer video, dimmer pada sakelar lampu, dan siulan teko teh,” ujar Kornreich.
Sementara manusia, untuk mendengar dengungan pada televisi saja mereka harus mendekatkan telinga ke layar.
Dokter hewan di Veterinary Referral Center, Amy Learn, menjelaskan, kucing mengembangkan pendengaran supersonik pada usia dini.
Respons terhadap suara, ujar Learn, sudah terlihat pada usia 10 hari. Jadi, kucing sangat selaras dengan suara yang terjadi di sekitarnya.
Bahkan, memiliki pendengaran yang tajam sangatlah penting bagi kucing untuk bertahan hidup di alam liar. Sebab, hewan yang dimangsa kucing berkomunikasi dalam frekuensi tinggi.
Namun, apa yang bekerja di alam liar tidak selalu berarti baik bagi kucing rumahan. Tidak seperti di alam liar, kucing peliharaan memiliki sedikit tempat untuk bersembunyi.
“Dibombardir oleh suara membuat kucing merasa rentan,” papar Kornreich.