in

Tanda-tanda Kucing Marah dan Solusinya

Ilustrasi kucing oren. Foto: Bobo

Setiap makhluk hidup diketahui dapat berkomunikasi dengan caranya masing-masing. Misalnya, kucing yang tidak dapat berbicara, tetap saja dapat berkomunikasi.

Kucing berkomunikasi biasanya ditampakkan oleh gerak-gerik tubuhnya, termasuk saat sedang marah, melalui suara atau mengeong, gestur tubuh seperti menggerakkan ekor, atau sengaja menjatuhkan sesuatu.

Ada berbagai penyebab kucing marah seperti merasa ketakutan, terancam, terganggu, kesakitan, daerah teritorialnya dikuasi, serta memiliki konflik dengan kucing atau hewan lain.

Tentu saja, hal ini bisa membuat pemilik kucing merasa takut dan kewalahan menanganinya. Namun, tak semua pemilik kucing mengetahui bahwa sahabat bulunya sedang marah.

Agar mudah diketahui, berikut dirangkum dari Reader’s Digest, Kamis (29/9/2022) tanda-tanda kucing marah dan solusinya.

  • Suara menggeram

Michael Rueb, pakar perilaku kucing dan Manajer Operasi National Cat Protection Society, mengatakan kucing marah dapat mengeluarkan berbagai macam suara yang menandakan ketidaksenangan, salah satunya menggeram.

Jika mendengar kucing peliharaan menggeram, mulailah dengan memberinya ruang, kemudian perlahan-lahan lakukan hal-hal yang akan menciptakan hubungan positif seperti memberi makan, bermain dengan mainan, atau mengajaknya berbicara dengan lembut.

Dengan demikian, dapat membuat kucing peliharaan menggantikan geraman dengan dengkuran.

  • Bersembunyi di bawah sofa dan menolak keluar

Menurut Amy Shojai, konsultan perilaku hewan bersertifikat dan penulis CompETability: Solving Behavior Problems in Your Multi-Cat Household, bersembunyi adalah salah satu tanda kucing marah atau takut pada Anda atau situasinya.

Shojai memperingatkan untuk tidak  mencoba menyeret kucing yang sedang marah keluar dari persembunyiannya. Memaksa sahabat bulu untuk bersosialisasi saat marah atau belum siap dapat membuat kucing bersikap agresif.

Telinganya terlihat seperti sedang bersiap untuk lepas landas

Jika ketika menatap sambil ekornya turun dan pupilnya mengecil, bisa jadi kucing tengah marah dan terganggu privasinya.

Telinga menempel ke belakang kepala dan sedikit mencuat—”seperti sayap pesawat”—menjadi salah satu tanda kucing sedang marah sehingga perlu tetap menjaga jarak.

“Serangan habis-habisan terhadap orang-orang tidak terlalu umum dan ketika itu terjadi, mungkin sebenarnya merupakan agresi yang dialihkan,” tutur Shojai.

  • Ekor kucing bergerak

Emily Parker, pakar perilaku kucing di Catological, mengatakan salah satu tanda kucing marah adalah ketika melihat ekornya diletakkan rendah, lalu mengibaskan dengan cepat ke depan dan belakang atau dari sisi ke sisi.

“Setiap kali melihat ekor kucing bergerak, hentikan apa pun yang Anda lakukan yang membuatnya kesal, beri kucing ruang dan mundur sebentar sampai dia tenang,” jelas Parker.

  • Menolak makanan favoritnya

Kucing yang marah tidak selalu menunjukkan perilaku agresif atau destruktif. Linda Campbell, spesialis teknisi veteriner terdaftar dalam perilaku di Humane Society of Missouri, menjelaskan saat marah, kucing bisa makan lebih sedikit, bahkan menolak makan sama sekali.

Kemarahan ini bisa disebabkan reaksi terhadap situasi baru atau asing, perubahan rutinitas, atau peristiwa besar di rumah seperti kelahiran bayi baru.

Akan tetapi, kata Campbell, ini juga bisa menjadi tanda kucing peliharaan mengalami suatu penyakit.

Jika kucing tidak mau makan lebih dari satu atau dua hari, segera membawanya ke dokter hewan. Ini bisa menjadi salah satu tanda kanker kucing.

  • Kucing mendengkur

Kucing mendengkur tidak selalu karena merasa bahagia. Mendengkur juga bisa menunjukkan tanda kucing marah.

Jika Anda terus mengelus kucing yang mendengkur, bahkan setelah sahabat bulu menunjukkan tanda-tanda agresi, ini bisa membuat kucing menggigit Anda.