Salah satu pesawat antariksa NASA, Juno telah melakukan pendekatan terdekat dengan bulan es Jupiter yang menggoda, Europa. Gambar menakjubkan Europa akan menjadi materi pengamatan berharga bagi ilmuwan.
Juno, pada Kamis (29/9/2022) lalu meluncur dalam jarak sekitar 352 kilometer dari Europa. Salah satu satelit alami Jupiter ini diperkirakan memiliki lautan yang mengalir di bawah kerak beku yang tebal, meningkatkan kemungkinan adanya kehidupan bawah laut.
Para ilmuwan memuji flyby itu sebagai keberhasilan. Ada empat gambar dipancarkan dan dirilis dalam beberapa jam. Mereka berharap bisa mengamati kemungkinan gumpalan air yang ditembakkan dari permukaan Europa, yang ukurannya hampir sama dengan Bulan milik Bumi. Tapi, tidak ada yang langsung terlihat pada tampilan awal.
“Kita harus berada di tempat yang tepat pada waktu yang tepat,” kata kepala ilmuwan Juno, Scott Bolton dari Southwest Research Institute di San Antonio, dikutip dari ABC News.
John Bordi, wakil manajer misi di Jet Propulsion Laboratory NASA, memperkirakan pesawat ruang angkasa itu akan bergerak cukup cepat dengan kecepatan relatif hampir 23,6 kilometer per detik.
Foto pertama dari flyby adalah closeup dari wilayah khatulistiwa Europa, dilintasi oleh pegunungan, palung dan mungkin kawah tumbukan.
Hasil pengamatan terbaru ini akan membantu NASA merencanakan misi Europa Clipper, yang akan diluncurkan pada 2024 dan tiba di sistem Jovian pada 2030. Badan Antariksa Eropa ESA juga merencanakan pertemuan dekat dengan Jupiter Icy Moons Explorer, atau Juice, yang akan diluncurkan tahun depan.
Sejauh ini, bekas pesawat ruang angkasa Galileo NASA masih memegang rekor terbang lintas Europa, melewati jarak 351 kilometer pada tahun 2000 lalu.