Pemerintah melalui Kementerian Komunikasi dan Informatika mendorong kebijakan penggunaan bahasa isyarat di televisi dalam revisi Undang-Undang Penyiaran. Bahkan ada kewajiban penyiaran untuk menggunakan bahasa isyarat terutama dalam program berita.
Kebijakan dari pemerintah ini tentu perlu melibatkan juru bahasa isyarat agar bisa menyampaikan pesan dengan baik ke pemirsa yang menyandang disabilitas.
Di balik itu, ternya ada beberapa fakta unik mengenai profesi juru bahasa isyarat. Mulai dari program studi (prodi) khusus yang harus dipilih saat hendak menjadi juru bahasa isyarat hingga kemampuan lain yang perlu dimiliki seorang juru bahasa isyarat.
Berikut tiga di anatarnya fakta unik juru bahasa isyarat yang dihimpun dari beberapa sumber:
- Bisa memilih prodi Pendidikan Luar Biasa
Dikutip dari akun Instagram resmi BPK Penabur (@bpkpenaburofficial), jika mau menjadi seorang juru bahasa isyarat, siswa bisa mengambil program studi Pendidikan Luar Biasa.
Selain belajar bahasa isyarat atau teknis pendidikan lainnya, jurusan ini akan melatih rasa empati, simpati juga peka hati. Pasalnya di jurusan ini juga mempelajari karakteristik dan psikologi teman-teman yang berkebutuhan khusus.
Perguruan tingggi negeri yang membuka jurusan Pendidikan Luar Biasa antara lain adalah Universitas Pendidikan Indonesia (UPI), Universitas Negeri Jakarta (UNJ), Universitas Negeri Yogyakarta (UNY), Universitas Negeri Malang (UM) dan Universitas Negeri Surabaya (Unesa).
- Modal utama adalah rasa cinta dan empati
Perlu kamu ketahui modal utama memilih jurusan Pendidikan Luar Biasa adalah rasa cinta dan empati. Selain menguasai kemampuan bahasa isyarat, modal utama seorang juru bahasa isyarat adalah rasa cinta dan empati.
Tanpa rasa empati yang ditunjukkan untuk teman-teman tuli, bahasa isyarat menjadi lebih sulit dipahami. Oleh karena itu, sangat penting untuk langsung berinteraksi dengan insan tuli agar dapat mengasah kemampuan menerjemahkan antarbahasa tidak hanya dengan gerak tangan namun juga ekspresi wajah.
- Masih sedikit yang tekuni profesi ini
Setiap manusia memiliki hak yang sama untuk menerima pelayanan, informasi juga pengembangan diri. Namun dengan minimnya juru bahasa isyarat bisa menghambat insan tuli untuk mendapat hak mereka.
Itulah tiga fakta unik mengenai juru bahasa isyarat. Dengan banyaknya acara atau program televisi yang menggunakan juru bahasa isyarat, warga negara Indonesia yang menyandang disabilitas tuli bisa ikut menikmati dan mengetahui informasi terkini dari layar kaca.