in

Ilmuwan Temukan Fakta Baru: Hari di Bumi Jadi Lebih Lama

Ilustrasi Bumi. Foto: Net

Para ilmuwan masih penasaran tentang penyebab fenomena hari di bumi jadi lebih lama. Disadur dari Science Alert, Jumat, (7/10/2022), mereka menemukan fakta hari di bumi lebih lama lewat jam atom yang dikombinasikan dengan pengukuran astronomi yang presisi.

Namun sayangnya, penyebab fenomena ini masih misterius. Bumi memang sempat mencatatkan hari terpendeknya pada 29 Juni 2022. Namun jika dilihat secara jangka panjang, trajektorinya justru berubah dari lebih cepat ke lebih lama.

Perubahan ini belum pernah terjadi sebelumnya dalam 50 tahun terakhir. Para ahli pun masih belum mengetahui penyebabnya. Bisa jadi hal tersebut dikarenakan perubahan sistem cuaca atau juga pencairan lapisan es yang terus meningkat.

Para ilmuwan pun hanya bisa berspekulasi terkait perubahan misterius ini. Mereka menduga kecepatan rotasi Bumi berhubungan dengan sebuah fenomena yang disebut ‘Chandler Wobble’ (goyangan chandler).

Istilah Chandler Wobble digunakan untuk menyebut deviasi kecil yang terjadi di dalam titik axis rotasi Bumi dengan periode sekitar 430 hari. Observasi dari teleskop radio menunjukkan, goyangan itu telah hilang dalam beberapa tahun terakhir.

Kemungkinan lain menurut para ahli adalah sebetulnya tidak ada perubahan spesifik yang terjadi di dalam atau sekitar Bumi. Perlambatan ini bisa saja hanya merupakan efek jangka panjang dari pasang surut air laut yang bekerja secara paralel dengan proses periodik lainnya.

Hal itu menyebabkan perubahan temporer dalam tingkat rotasi Bumi. Padahal, penduduk Bumi memahami proses rotasi berlangsung selama 24 jam meskipun Bumi berotasi dengan waktu yang bervariasi.

Hal itu terjadi dalam periode jutaan tahun hingga sangat singkat. Bahkan gempa bumi dan badai pun bisa berpengaruh terhadap rotasi tersebut.

Contohnya adalah gempa besar di Tohoku Jepang, yang terjadi pada 2011. Memiliki magnitudo 8,9, gempa itu diyakini telah mempercepat rotasi Bumi meski hanya 1,8 mikro detik.

Selama jutaan tahun, proses rotasi Bumi diyakini melambat karena efek friksi yang terasosiasi dengan pasang-surut air laut yang dipengaruhi Bulan. Proses tersebut dipercaya menambah sekitar 2,3 mili detik setiap harinya di setiap abad.

Jutaan tahun yang lalu, satu hari di Bumi diyakini hanya berlangsung selama 19 jam. Namun selama 20 ribu tahun terakhir, proses lain membuat rotasi Bumi menjadi lebih cepat. Yang jelas, jarang sekali rotasi di Bumi berlangsung persis selama 24 jam atau 86400 detik.

Memahami tingkat rotasi Bumi sangat penting untuk beragam perangkat seperti sistem navigasi contohnya GPS, yang tidak akan bekerja tanpa rotasi itu.

Lebih lanjut, setiap beberapa tahun, para penjaga waktu memasukkan beberapa detik kepada skala waktu resmi di Bumi untuk memastikan GPS tetap sinkron dengan planet ini.

Jika hari di Bumi beralih menjadi sangat panjang, manusia mungkin harus mengakomodasi ‘lompatan detik negatif’ yang belum pernah terjadi sebelumnya dan akan merusak internet.