Memiliki ruang mencuci akan memudahkan kegiatan mencuci dan menyetrika pakaian. Adanya ruang mencuci juga membuat rumah tampak lebih rapi lantaran pakaian tidak menumpuk di ruangan yang tidak seharusnya.
Akan tetapi ruang mencuci ini bisa berbau apak. Hal itu bisa disebabkan beberapa hal, misalnya adanya jamur atau lumut yang tumbuh.
Seperti diketahui, jamur dan lumut tumbuh subur di tempat gelap, lembap, dan hangat. Saat kelembapan tinggi atau sesuatu tetap lembap selama lebih dari 24 jam, ini dapat menarik spora jamur.
Jamur dapat tumbuh dalam waktu 24-48 jam di lingkungan lembap dan ini dianggap sebagai jamur yang lebih ringan. Ruang mencuci memiliki kondisi sempurna bagi jamur berkembang karena kebanyakan dari sedikitnya ventilasi.
Belum lagi, penggunaan mesin cuci dapat menciptakan lingkungan lembap dan hangat yang disukai jamur dan lumut. Selain itu, pakain basah yang tidak segera dijemur dan dibiarkan menumpuk, dapat mendorong pertumbuhan bakteri.
Disadur dari beberapa sumber, ada beberapa tempat di ruang mencuci yang bisa memiliki jamur dan menciptakan bau apak. Berikut di antaranya:
- Ruangan tidak berventilasi dengan baik
Saat menjalankan mesin cuci, terkadang orang-orang membiarkan pakaian berada di dalamnya selama beberapa saat karena tak langsung menjemurnya.
Jika memiliki mesin pengering pakaian, biasanya orang-orang menutup pintu ruang mencuci saat menggunakannya untuk meredam suara.
Setelah digunakan, pintu langsung ditutup tanpa dibuka dulu untuk membiarkan udara keluar dari tabung. Kebiasaan ini dapat menyebabkan ruang mencuci menjadi sangat lembap dan gelap. Saat udara tidak bisa bersirkulasi, mesin mengering dengan lambat.
Penumpukan kelembapan ini dapat menyebabkan pertumbuhan bakteri dan mengumpulkan spora jamur.
- Mesin cuci
Mesin cuci bisa menjadi tempat jamur tumbuh serta menyebabkan ruang mencuci bau apak. Mesin cuci, khususnya mesin cuci bukaan depan atau front loader, sangat rentan terhadap pertumbuhan jamur. Buih sabun, sisa pakaian, dan kotoran terperangkap di laci detergen dan gasket karet.
Ditambah kelembapan, dapat dengan mudah menumbuhkan jamur. Pakaian basah yang dibiarkan terlalu lama di mesin cuci juga dapat menyebabkan pertumbuhan jamur.
Untuk mencegah jamur tumbuh pada mesin cuci, keluarkan pakaian sesaat setelah siklus pencucian selesai. Setelah itu, biarkan pintu mesin cuci terbuka selama beberapa saat untuk mengeluarkan udara dari tabung.
Selain itu, pertimbangkan membersihkan laci detergen secara rutin untuk mencegah buih sabun berubah menjadi jamur. Jika jamur sudah mulai tumbuh dalam mesin cuci, lakukan pembersihan mendalam.
- Laci detergen
Cara paling efektif menyegarkan kembali ruang mencuci adalah membersihkan mesin cuci. Pembersihan bisa dimulai dari laci detergen karena memerangkap buih sabun.
Kamu hanya perlu menyemprotnya dengan campuran air dan cuka putih suling, diamkan selama 20 menit, gosok dengan sikat gigi yang dicelupkan ke dalam baking soda, seka dengan lap, dan bilas hingga bersih.
- Gasket karet
Selanjutnya, gasket karet, terutama pada mesin cuci bukaan depan. Lipatan karet dapat menjebak sabun, kotoran, bahkan barang-barang kecil.
Untuk membersihkannya, lipat lapisan gasket untuk menghilangkan benda apa pun yang tersangkut, lalu semprot semua permukaan dengan campuran air dan cuka putih suling.
Diamkan selama 20 menit dan seka dengan kain lap. Jika melihat jamur, gosok dengan sikat gigi yang dicelupkan ke dalam pemutih yang sudah diencerkan dengan air.
- Tabung mesin cuci
Jika membiarkan pakaian basah terlalu lama dalam mesin cuci, ini bisa menyebabkan jamur berkembang biak.
Untuk itu, bersihkan tabung mesin cuci. Caranya, tuangkan 64 gram baking soda ke dalam tabung, tambahkan 236 mililiter cuka putih ke laci detergen, dan nyalakan mesin untuk siklus pencucian pakai air panas.
- Ventilasi
Ruang mencuci dengan ventilasi buruk dapat membuat masalah bau apak berulang. Untuk mencegahnya, hadirkan ventilasi yang baik.
Biarkan pintu ruang mencuci terbuka, terutama saat menggunakan mesin cuci. Setelah menggunakan mesin cuci, biarkan pintu tabung dan laci detergen terbuka agar mesin dan tabung bisa dianginkan dengan tepat.
Alternatif lain, menggunakan dehumidifier. Ini cara paling efektif menjaga uap air di udara agar tidak terlalu berlebihan.