in

Menjawab Teka-Teki Manusia Purba Denisovans

Ilustrasi. Foto: IFL Science

Pemenang Nobel Kesehatan tahun 2022, Profesor Svante Paabo asal Swedia bukan hanya berhasil memetakan DNA manusia purba Neanderthal, tetapi juga berhasil mengidentifikasi DNA manusia purba misterius bernama Denisovans.

Hasil penelitiannya juga menyimpulkan bahwa sama dengan Neandhertal, Denisovans juga pernah kawin silang dengan Homo Sapiens. Sebagai akibatnya, DNA mereka ada yang terbawa ke manusia modern.

Jadi awalnya, pada tahun 2012, Paabo dan timnya melakukan sekuens DNA dari fragmen tulang berusia 40 ribu tahun. Tulang itu ditemukan 4 tahun sebelumnya di Denisova Cave, Siberia.

Hasilnya, disimpulkan bahwa memang ada spesies manusia purba Denisovans yang benar-benar baru, terpisah dari Neanderthal dan manusia modern. Denisovans berasal dari nenek moyang yang sama dengan Neanderthals, sampai terpisah antara 380 ribu sampai 470 ribu tahun silam.

Di gua yang sama, ditemukan pula fosil manusia purba perempuan, yang disimpulkan sebagai keturunan kawin silang antara Neanderthal dan Denisovan.

Seperti dikutip detikINET dari Al Jazeera, Selasa (4/10/2022) jika Neanderthal dipastikan punah sekitar 40 ribu tahun silam, belum diketahui kapan tepatnya Denisovans lenyap dari muka Bumi.

Kurang diketahui pula bagaimana penampilan Denisovans, lantaran fosil yang ditemukan sangat sedikit. Selain di Siberia, fosil lainnya berupa rahang ditemukan di Tibet pada tahun 2019.

Riset yang dilakukan oleh Paabo dan timnya sedikit banyak menguak misteri Denisovans. Disimpulkan bahwa terjadi kawin silang antara Denisovans dengan Neanderthal maupun Homo Sapiens.

DNA Denisovans masih ada sampai 6% di manusia modern yang hidup di Asia Pasifik dan Asia Tenggara, misalnya penduduk asli Australia, Melanesia dan Filipina.

Masih banyak misteri lain mengenai Denisovans maupun Nenaderthal yang belum terpecahkan. Misalnya bagaimana mereka mendadak punah, padahal mereka makhluk pintar dan sudah beradaptasi selama ratusan ribu tahun di habitatnyaurba