Bagi yang rutin memasak, talenan mejadi perabot yang hampir digunakan setiap hari. Talenan menjadi alas memotong berbagai bahan makanan, dari sayuran, buah-buahan, bumbu, hingga daging-dagingan.
Frekuensi pemakaian talenan dapat menyebabkan bakteri berkembang biak jika tidak dibersihkan rutin. Karena itu, disarankan menggunakan dua talenan untuk jenis bahan makanan berbeda.
Berbagai jenis daging mentah mengandung bakteri. Saat mengiris daging mentah menggunakan talenan, bakteri tersebut dapat bertahan dari pencucian sabun yang panas dan berlama-lama di celah-celah talenan.
Seperti yang diutip dari Taste of Home, hal tersebut berpotensi mencemari makanan lain yang dipotong menggunakan talenan yang sama tersebut.
Meski tidak masalah untuk daging yang dimasak dengan suhu internal yang aman, buah dan sayuran mungkin dapat terkontaminasi beberapa bakteri dari talenan bekas memotong daging tersebut.
Untungnya, mengurangi risiko itu dapat dilakukan secara sederhana. Anda harus menyiapkan dua atau lebih talenan dan pastikan salah satunya disediakan khusus untuk memotong daging mentah, unggas, dan makanan laut.
Selain memiliki talenan berbeda sesuai dengan bahan makanan, perhatikan juga bahan talenan. Misalnya, talenan kayu terlihat bagus, tetapi menggunakannya untuk daging atau unggas sangat dilarang menurut United States Department of Agriculture (USDA) atau Departemen Pertanian Amerika Serikat.
Bakteri dapat berkembang biak di dalam pori-pori kayu sehingga menyebabkan keracunan makanan. USDA merekomendasikan penggunaan talenan yang tidak berpori untuk menangani daging.
Talenan akrilik atau kaca merupakan tambahan bagus untuk dapur. Nah, dilansir dari Cnet, berikut jenis talenan berdasarkan bahan makanan:
- Talenan plastik atau bambu untuk memotong daging untuk mencegah penyerapan sari dari daging.
- Talenan berbahan kaca paling baik untuk menguleni adonan, menggulung kulit pai, atau memotong kue karena cukup halus.
- Talenan kayu untuk memotong keju, sayuran, buah-buahan, roti, dan daging yang dimasak.