Barcelona sungguh apes jika sampai terlempar dari Liga Champions dan main di Liga Europa, sebab dompet klub tambah jebol. Apatahlagi saat ini, Barcelona masih berjuang lunasi utang menggunung.
Saat ini, Barcelona di ujung tanduk di Liga Champions. Blaugrana terancam turun kasta ke Liga Europa, setelah hasil seri 3-3 kontra Inter Milan, Kamis (13/10/2022) dini hari WIB.
Di Grup C Liga Champions, Barcelona sementara menempati peringkat ketiga dengan koleksi empat poin dari empat laga. Itu hasil dari sekali menang, sekali seri, dan dua kali kalah.
Barcelona tertinggal tiga poin dari Inter Milan di peringkat kedua (tujuh poin). Barca tertinggal jauh delapan poin dari Bayern Munich di posisi puncak (12 poin).
Masih ada dua laga tersisa di fase grup Liga Champions, peluang Barcelona masih ada namun sangat tipis. Pedri dkk harus menangi dua laga terakhir dan berharap Inter minimal seri di dua laga sisa.
Dilansir dari Mirror, Barcelona baru-baru ini memproyeksikan pendapatan klub di musim 2022/2023. Salah satu keuntungan terbesarnya adalah dari Liga Champions.
Pihak klub pede betul, kalau mereka bisa tembus minimal ke babak perempatfinal Liga Champions. Proyeksinya dengan pemasukan dari hak siar sampai sponsor, kalau Barca tembus ke babak itu, mereka bisa dapat pemasukan di angka 125 juta Euro atau setara Rp1,8 triliun.
Apesnya jika Barcelona terpeleset ke Liga Europa, maka pemasukan klub berturun sangat drastis. Mentok-mentoknya (andai pun juara Liga Europa) proyeksi pemasukannya di angka hanya 20 juta Euro atau setara Rp298 miliar.
Barcelona memang masih punya utang menggunung sejak peninggalan ‘rezim’ Presiden Josep Bartomeu. Pada era kepemimpinannya di tahun 2014-2020, Barca hobi mengutang untuk beli pemain dengan harga mahal.
Barca pun hobi memberi gaji selangit, sehingga kini presiden penggantinya Joan Laporta harus berkali-kali tarik tuas ekonomi demi menyelamatkan keuangan klub.