Paus merupakan hewan mamalia dengan tubuh besar yang kerap menyemburkan air saat muncul ke permukaan laut. Biasanya, semburan tersebut akan terlihat seperti air mancur dari kejauhan. Namun nyatanya, paus tidak menyemburkan air ke udara.
Saat paus menghirup napas maka ia melenturkan otot-ototnya untuk membuka lubang sembur yang terletak di atas kepala mereka. Lalu, mereka menghirup banyak udara sebelum akhirnya mengendurkan otot-otot tersebut dan menutup lubang semburnya, seperti dutip dari Today I Found Out.
Dalam proses menghembuskan napas itulah yang sering diartikan bahwa paus menyemburkan air dari lubang semburnya. Padahal, ketika mereka menampakkan diri ke permukaan laut, cipratan air yang dihasilkan dari lubang semburnya merupakan udara yang keluar dari dalam tubuh paus.
Semburan air itu sebenarnya adalah embun yang ada di dalam tubuh paus, karena kondisi udara yang ada di dalam tubuh mamalia tersebut sangat hangat. Kemudian, ketika paus menghembuskan napas maka temperatur di dalam tubuhnya menjadi jauh lebih dingin sehingga membentuk embun.
Uniknya, tiap-tiap spesies paus memiliki lubang sembur dengan bentuk yang berbeda. Bahkan, beberapa paus memiliki sebanyak dua lubang sembur dan menghasilkan semburan yang berbeda pula.
Menurut pengamat paus yang berpengalaman, mereka dapat mengetahui spesies-spesies paus berdasarkan cara mereka menyemburkan air yang terbentuk dari embun yang ada di dalam tubuh paus.
Sebagai contoh, semburan paus Orca lebih banyak dan lebat, sedangkan paus abu-abu memiliki dua lubang semburan yang nantinya membentuk hati saat mereka menyembur.
Hal unik lainnya pada paus yaitu mereka dapat bernyanyi. Paus mengeluarkan bunyi seperti bernyanyi meski mereka tidak memiliki pita suara.
Bagaimana mereka bisa mengeluarkan suara-suara seperti bernyanyi masih menjadi sebuah misteri yang belum terpecahkan.
Mengutip dari National Geographic, tidak semua paus dapat mengeluarkan bunyi. Paus yang dapat mengeluarkan suara yaitu spesies paus pilot, paus sperma, dan paus beluga.
Bunyi seperti nyanyian yang dikeluarkan oleh paus berfungsi sebagai ekolokasi atau sonar biologi. Ekolokasi adalah kemampuan mengeluarkan bunyi dan mendengarkan pantulan bunyi tersebut. Kemampuan ekolokasi mereka berkisar lebih dari 200 desibel.