Piala Dunia 2022 mulai berlangsung November. Meski timnas tak lols namun Indonesia tirit mengambil bagian dalam pesta sepakbola sejagad dengan ‘mengirim’ puluhan volunteer ke Qatar.
Sebanyak 10 orang Indonesia berhasil lolos seleksi volunteer untuk bertugas di Piala Dunia 2022. Mereka menjalani proses seleksi secara mandiri, mendaftar sukarela ke FIFA. Empat di antaranya adalah Rusmayani, Luvita Tiurmaida Rosalinda, Nadhira Ayu Indriasvathi, dan Yulia Paranoan.
Luvi, yang bertugas di FIFA Fan Festival pada 14 November sampai 18 Desember 2022, mengisahkan bagaimana awal perjuangan untuk bisa lolos dari seleksi yang dilakukan oleh FIFA.
Ada sekitar 420 ribu pendaftar untuk menjadi volunteer Piala Dunia 2022, tersaring sebanyak 20 ribu dari warga Qatar dan lima ribu volunteer internasional.
“Kami awalnya mendaftar individual, kami tidak saling mengenal. Aku nggak kenal Mbak Maya, aku nggak kenal Mbak Indi, aku nggak kenal Mbak Yulia. Kami bertemu di suatu medsos. Ada di Facebook, Instagram, dari bermacam-macam medsos,” kata Luvi, dikutip dari Detik, Jumat (14/10/2022).
Lebih lanjut diceritakan mengenai kualifikasi menjadi volunteer Piala Dunia 2022. Selain bahasa, ada tuntutan untuk bisa memecahkan masalah.
“Saat pertama hanya ditanya mengenai profile, data pribadi, organisasi apa saja yang diikuti, dan pernah menjadi volunteer apa saja,” kata Luvi.
“Setelah disaring, masuk ke tes, berbentuk online diberi suatu kejadian atau kegiatan yang memerlukan action apa yang mesti dilakukan kalau ada kejadian seperti ini. Ada beberapa kejadian di tempat-tempat berbeda. Bagaimana kami menanggapi dan action yang kami lakukan. Setelah penyaringan baru ada interview secara online yang berasal dari negara-negara berbeda,” lanjut Luvi menjelaskan.
“Dari interview itu semua harus menjawab, akan dilihat bagaimana tanggapan dan sikap kami menjawab, kedua dengan bahasa. Bahasa yang utama bahasa Inggris, dan bisa bahasa Arab lebih diutamakan,” kata dia menambahkan.
Menjelang sebulan keberangkatan, tak ada rasa grogi yang menghinggapi Rusmayani. Dia yang sudah beberapa kali menjadi marshal MotoGP itu ingin segera berangkat sebagai penebusan kegagalan berangkat menjadi volunteer di Piala Dunia 2018.
“Justru ingin cepat-cepat berangkat, cepat-cepat selesai. Sudah menunggu-nunggu waktu. Ayo dong cepat November, biar cepat berangkat,” kata Maya.
Satu kendala masih menjadi hambatan untuk 10 volunteer asal Indonesia itu. Mereka masih terkendala pembiayaan untuk berangkat. Saat ini masih Rp 0 untuk membeli tiket PP dan akomodasi selama di Qatar lebih sebulan.
“Sudah masuk dari beberapa pihak (yang ingin kerja sama), untuk instansi pemerintah susah banget, terakhir sudah mengajukan ke BUMN dan Kemenpora. Sejauh ini ada di meja Deputi IV, kalau BUMN di Keorganisasian. Tetapi lama jawabnya. Sudah digeser belum, digeser ya atau tidak,” kata Luvi yang mempunyai akun Instagram @lulu021205.
“Sampai hari ini belum ada yang MoU tanda tangan. Kami masih nol,” kata dia menambahkan.
Bisa ambil bagian di Qatar, Luvi, Indy, Maya, dan Yulia berharap bisa berjumpa langsung dengan para pesepakbola dunia. Neymar, Lionel Messi, dan Cristiano Ronaldo yang mereka sebut ingin dijumpai langsung di Piala Dunia 2022.