in

Kenali Beda Pencahayaan Hangat dan Dingin untuk Hunian

Ilustrasi lampu pencahayaan. Foto: Shutterstock

Salah satu elemen penting di sebuah ruangan adalah pencahayaan, sebab dapat mempengaruhi suasana di dalam rumah. Pencahayaan terbagi dua, yakni pencahayaan dingin dan pencahayaan hangat. Kedua jenis pencahayaan tersebut dapat mempengaruhi keadaan ruangan.

Misalnya, ketika mencoba bersantai di ruang tamu, tetapi ada bohlam yang terlalu terang, hal itu dapat membuat Anda gelisah.

Selain itu, saat mencoba membaca resep di dapur pada malam hari, tetapi lampu membuatnya sulit dibaca, ini semua kemungkinan tergantung pada pilihan pencahayaan hangat atau dingin di ruang tersebut.

Kedua jenis pencahayaan tersebut memiliki temperatur warna yang bervariasi dan efek khusus pada ruangan, dari menciptakan suasana hati hingga memberikan pencahayaan tugas praktis, seperti dikutip dari Livingetc.

Di beberapa ruangan, skema cahaya paling efektif adalah saat menggunakan cahaya hangat atau dingin. Namun, di ruangan lain, perpaduan keduanya bisa membantu mencapai pencahayaan yang sempurna.

Lalu, bagaimana perbedaan pencahayaan hangat dan dingin?

Pada dasarnya, pencahayaan memiliki dua komponen, yakni suhu warna dan tampilan warna. Suhu warna diukur dalam derajat Kelvin (K) dan suhu yang digunakan di dalam ruangan berkisar antara 2000K-6500K. Semakin tinggi Kelvin, semakin dingin cahayanya.

Rishabh Kapoor, pendiri dan desainer interior di Design Deconstruct, mengatakan pada suhu yang lebih rendah, cahaya akan berada di sepanjang nada kuning dan oranye, sedangkan suhu lebih tinggi memancarkan lebih banyak nada biru.

Jadi, perbedaan mendasar antara cahaya hangat dan cahaya dingin adalah nada dan warna yang disinarinya.

Sebenarnya, lampu hangat dan sejuk tersedia di semua perlengkapan, baik itu lampu, gantung, chandelier, sconce, maupun lampu sorot.

Jadi, apakah itu pencahayaan ruang tamu, dapur, atau kamar mandi, lampu ini dapat digunakan dalam berbagai perlengkapan, bahkan dikombinasikan untuk mencapai suasana hati serta fungsionalitas.

David Amos, CEO di Amos Lighting + Home, mengatakan jika ruangan berfungsi sebagai dapur, ruang utilitas, atau ruang kerja, cahaya dingin dapat merangsang produktivitas serta membuat terjaga sehingga lebih cocok untuk aktivitas.

Sedangkan, apabila ruangan itu digunakan untuk bersantai, pencahayaan hangat lebih menenangkan.

Memilih lampu apa yang paling cocok untuk Anda adalah preferensi gaya individu. Sebagian besar pakar kesehatan menyarankan tidak menggunakan lampu CLF dingin di kamar tidur karena dapat mempengaruhi pola tidur secara negatif, mirip dengan cahaya biru yang dipancarkan ponsel dan komputer.