Saat hujan, seringkali hewan masuk rumah. Namun, hewan-hewan ini tidak kebetulan saja tersasar ke teras, dapur, atau kamar mandi. Lantas, mengapa ada hewan yang muncul saat hujan turun?
Terdapat beberapa hewan keluar saat hujan dan bergerak ke rumah orang. Berikut uraian serta penjelasannya disadur dari beberapa sumber.
- Semut
Semut berisiko tenggelam jika sarangnya terendam air. Alhasil, para semut mengangkat telur dan anak semut saat hujan ke tempat yang kering. Karena itu, semut jadi muncul di permukaan tanah hingga lantai rumah saat hujan, seperti dikutip dari laman layanan pest control Smithereen.
- Cacing tanah
Cacing tanah keluar dari tanah saat hujan ketika tidak ada oksigen di dalam tanah. Pori-pori tanah yang semula terisi udara menjadi terisi air saat hujan.
Cacing bernapas melalui kulit. Kendati air juga mengandung oksigen, tetapi kulit cacing tanah tidak bisa menyerap oksigen yang terdapat di dalam air, seperti dikutip dari Komik Sains Kuark Kelas Olimpiade Level III, Topik Utama Struktur (Hewan, Tumbuhan, Matahari) & Perubahan Sifat Benda oleh Gelar Soetopo.
- Tikus
Penelitian mencatat, sejumlah jenis tikus lebih aktif saat malam berawan, hujan ringan, dan temperatur udara hangat. Hujan diperkirakan membantu tikus menyamarkan bau dan suara pergerakannya, seperti dikutip dari It is Raining Mice and Voles: Which Weather Conditions Influence the Activity of Apodemus flavicollis and Myodes glareolus oleh Aleksandra Wrobel dan Michael Bogdziewicz.
Sementara itu, tikus juga mencari tempat yang lebih tinggi saat liangnya tergenang air dan kena banjir. Alhasil, jalan dan rumah kadang jadi tempat tikus mengamankan diri.
- Ular
Pada musim hujan, permukaan tanah menjadi lembab dan vegetasinya subur. Alhasil, ular pun cenderung muncul di permukaan tanah ketimbang di musim kemarau, seperti dikutip dari laman San Diego Zoo.
Ular juga berburu makanan di musim hujan karena mangsanya aktif di permukaan saat hujan turun. Makanan diperlukan ular untuk menghimpun energi agar bisa berkembang biak.
Bayi ular biasanya menetas atau lahir di akhir musim panas dan awal musim gugur. Karena itu, waktu menetas dan kelahiran ini menyebabkan orang lebih cenderung menemukan ular di musim gugur, saat hujan kerap turun.
- Laron
Laron bisa terbang saat hujan turun. Sebab, permukaan sayap laron bisa memecah rintik hujan dan bersifat anti air. Namun, laron tetap punya kecenderungan untuk berteduh saat hujan turun, seperti dikutip dari Pest ABC.
Umumnya, laron akan berteduh di bawah daun dan batang pohon sampai hujan berhenti. Tidak jarang, laron juga akan berkumpul masuk ke rumah orang di sekitar, terutama jika lampu rumah menyala. Sebab, lampu yang menyala memberi energi panas yang hangat bagi hewan ini.