in

7 Pilihan Material Kitchen Set serta Kelebihan dan Kekurangannya

Ilustrasi kitchen set. Foto: Shutterstock

Hampir dapur modern kini memiliki kitchen set. Bagi Anda yang berencana untuk mengisi dapur dengan kitchen set, pastikan mengetahui beragam material kitchen set yang tersedia di pasaran.

Hal ini penting untuk diketahui agar Anda dapat menyesuaikan material kitchen set yang dibutuhkan di dapurmu.

Disadur dari beberapa sumber, berikut tujuh pilihan material kitchen set beserta kelebihan dan kekurangannya.

  1. Beton

Beton merupakan salah satu material yang sangat umum dijadikan sebagai kitchen set di Indonesia. Namun, biasanya beton dipakai sebagai campuran untuk kitchen set sehingga tidak untuk pemakaian seluruhnya.

Kelebihan

  • Sangat kuat dan tahan lama.
  • Tahan terhadap air panas dan tidak mudah keropos.

Kekurangan

  • Tampilan terlalu tebal, rata-rata 10 cm.
  • Tidak fleksibel dan susah jika ingin dibongkar.
  • Terlihat bulky dan kurang modern.
  1. Stainless steel dan aluminium

Stainless steel dan aluminium adalah bahan yang kuat dan tahan lama sehingga sering digunakan di restoran. Material satu ini kokoh, tahan karat dan noda, serta tidak terpengaruh oleh panas dan kelembapan.

Kelebihan

  • Kokoh dan awet, tahan terhadap air, noda, dan panas.
  • Mudah dibersihkan dan antirayap.

Kekurangan

Butuh re-polishing saat lapisan teroksidasi atau berkarat.

  • Rentan tertekuk (penyok).
  • Pintu dan laci lebih berisik dibanding material lain.
  1. Kayu Solid

Beberapa jenis kayu solid yang sering dijadikan kitchen set adalah kayu melia, jati, pinus, dan rosewood India. Jika dibandingkan dengan kayu olahan, kayu solid lebih awet dan bagus.

Kelebihan

  • Kuat dan awet, serta lebih tahan rayap.

Kekurangan

  • Tampak kurang modern.
  • Tingkat kelembapan tinggi bisa memengaruhi kualitas kayu sehingga mungkin butuh pemolesan ulang.
  1. UPVC

UPVC atau unplasticized polyvinyl chloride adalah material hasil modifikasi PVC dengan cairan stabilizer yang cukup naik daun pada saat ini. Bahan ini disebut-sebut sebagai pengganti kayu solid yang lebih ramah lingkungan karena dapat mengurangi penebangan kayu.

Kelebihan

  • Kuat dan tidak mudah rapuh.
  • Antirayap, antiair, dan tidak mudah terbakar.

Kekurangan

  • Bisa mengalami retak jika terbentur benda keras.
  • Dapat berubah warna kalau terpapar sinar matahari terus-menerus.
  1. Multiplek (plywood)

Material ini merupakan jenis olahan kayu terkuat dan masih menjadi favorit untuk pembuatan kitchen set. Multiplek atau plywood dibuat dari tumpukan bahan kayu yang dipres dengan mesin hingga menghasilkan bahan yang padat.

Kelebihan

  • Memiliki tampilan modern dan indah.
  • Daya tahan terhadap air cukup baik, kuat, dan kokoh.

Kekurangan

Harganya lebih mahal dibanding kayu olahan lainnya.

  1. MDF (Medium Dentisy Fiberboard)

MDF atau medium dentisy fiberboard adalah jenis kayu olahan dari serbuk kayu yang dipres dengan tekanan tinggi.

Kelebihan

  • Harga murah dan memiliki ketebalan yang presisi.
  • Ramah lingkungan.

Kekurangan

  • Tidak tahan air sehingga sangat tidak disarankan sebagai material di dapur basah.
  • Lebih mudah rapuh dibanding kayu olahan lainnya.
  1. HMR (High Moisture Resistant)

Material HMR atau high moisture resistant masih sejenis dengan bahan MDF, tetapi dirancang untuk tahan terhadap air sehingga cocok untuk dapur yang lembap atau terjadi pembasahan sesekali.

Kelebihan

  • Memiliki bentuk permukaan yang halus.
  • Berat kayu yang cenderung ringan dan tahan terhadap jamur.

Kekurangan

  • Memiliki daya tahan yang kurang jika dibanding dengan material plywood.