in

Ilmuwan Sebut Planet Kuno Theia Masih Bisa Ditemukan di Bumi

Ilustrasi Bumi. Foto: Getty Images

Beberapa ilmuwan setuju bahwa Bulan terbentuk ketika protoplanet yang dinamakan Theia, menabrak Bumi yang masih dalam tahap awal terbentuk, pada sekitar 4,5 miliar tahun silam.

Saat ini, satu tim ilmuwan memunculkan teori baru, bahwa sisa-sisa Theia masih bisa ditemukan di bawah Bumi.

Material yang dulunya merupakan Planet Theia mungkin dapat dijumpai di lapisan bebatuan yang terkubur jauh di dalam mantel Bumi ini. Kenapa demikian?

Seperti dikutip dari Science Mag, pakar seismolog lama kebingungan dengan adanya dua gumpalan massa besar bebatuan misterius di bawah permukaan Bumi. Satu di bawah Afrika dan satu lagi di bawah lautan Pasifik. Sebutannya adalah large low-shear-velocity provinces (LLSVPs).

Gumpalantersebut dinilai sebagai anomali, dengan tinggi sampai seribu kilometer dan lebarnya lebih luas dari itu, serta dekat dengan inti Bumi.

“Mereka adalah hal paling besar di mantel Bumi,” kata Qian Yuan, mahasiswa Ph.D di Arizona State University yang turut serta dalam riset mengenai Planet Theia beberapa waktu yang lalu.

Material tersebutpun lebih padat dan secara kimiawi berbeda dengan bebatuan yang mengelilinginya. Maka muncullah teori bahwa gumpalan itu bukan asli berasal dari planet ini. Terlebih bahan kimia yang terkait dengan gumpalan itu kemungkinan sama tuanya dengan usia Planet Theia.

Lapisan Planet Theia sendiri diperkirakan lebih padat dari Bumi, sehingga bisa saja terakumuluasi di dekat inti Bumi setelah tabrakan terjadi.

“Hal ini menyebabkan material mantel Theia tenggelam di mantel bawah Bumi dan terakumulasi,” kata Qian.

Teori mengenai Planet Theia yang disebut cukup gila itu memang belum dapat dibuktikan lantaran sangat sulit untuk meneliti secara detail dasar Bumi. Namun menurut Qian kemungkinan teori itu benar tidak bisa dikesampingkan.