Kondisi perekonomian global terutama di Indonesia, menunjukkan beberapa tanda akan mengalami perlambatan. Mulai dari harga BBM yang tinggi, inflasi, dan naiknya suku bunga acuan bank sentral. Tentu sebagai masyarakat biasa, kita merasa ‘was-was’ hal apa yang harus dipersiapkan dalam menghadapi kondisi tersebut.
Secara garis besar, memang kondisi perekonomian Indonesia telah mengalami berbagai kondisi. Mulai dari zaman kemerdekaan, krisis moneter 1998, krisis keuangan 2008, perang dagang 2018 sampai yang paling terbaru pandemi Covid-19. Artinya banyak cara yang dilakukan pemerintah bisa diadaptasi oleh masyarakatnya itu sendiri.
Banyak cara yang dapat dilakukan agar dapat terhindar dan melewati kondisi perekonomian yang tidak stabil dengan baik. Simak 3 tips berikut ini!
- Selektif Dalam Konsumsi
Resesi akan banyak ‘menghantam’ kondisi keuangan masyarakat, disini pentingnya memilah pengeluaran agar dapat terhindar dari resesi. Cara yang paling mudah adalah membuat skala prioritas mana pengeluaran wajib bulanan, mana pengeluaran sekunder atau tersier selama sebulan. Dengan membuat skala prioritas, di saat harga barang sedang tinggi-tingginya cash flow akan tetap terjaga.
- Investasi
Di saat resesi tiba, salah satu cara untuk menghindar atau ‘melawan’ resesi tersebut adalah dengan cara melakukan investasi. Melakukan investasi dapat dimulai dari saat ini, investasi yang dapat dipilih adalah saham dan deposito. Saham merupakan instrumen investasi yang paling likuid, sedangkan deposito sedang mengalami kenaikan seiring meningkatnya suku bunga acuan.
- Menggunakan Aset atau Barang Yang Memang Dipakai
Di saat resesi tiba, usahakan gunakan aset atau barang-barang yang memang dibutuhkan/dipergunakan sehari-hari. Sebagai contoh di saat sebelum resesi kita memiliki 4 kendaraan bermotor, di saat resesi tiba setidaknya kita bisa mengurangi aset kendaraan bermotor tersebut untuk dijadikan sebagai kas atau investasi lain yang menguntungkan.