MD Pictures telah mengumumkan bahwa film KKN di Desa Penari extended version yang berjudul ‘Luwih Dowo Luwih Medeni’ akan segera tayang pada 29 Desember 2022 mendatang.
Seperti diketahui, film ini diangkat dari utas Twitter yang ditulis oleh akun anonim @SimpleM81378523. Diproduseri oleh Manoj Punjabi, film pertama KKN di Desa Penari sukses tembus 9 juta penonton. Sebuah capaian luar biasa untuk film dalam negeri!
Lantas, apa yang membedakan film KKN di Desa Penari dengan versi lebih panjangnya, KKN di Desa Penari Luwih Dowo Luwih Medeni? Yuk, simak selengkapnya!
Tanpa Cuts dan Akan Hadirkan Kejutan
Menurut si penulis utas, SimpeMan, KKN di Desa Penari Luwih Dowo Luwih Medeni akan menampilkan kisah keseluruhan film secara lebih lengkap, tanpa ada adegan yang dipotong.
Karena merupakan karya adaptasi, SimpleMan mengklaim bahwa versi extended yang akan tayang juga akan lebih sesuai dengan utas aslinya. Bahkan, ia menyebut akan ada kejutan untuk penonton di akhir film.
“KKN di Desa Penari extended ini sengaja dibuat hanya untuk mereka yang sudah mengikuti cerita ini sejak pertama kali cerita ini dibagikan. Tak ada lagi yang dipotong, tidak ada lagi yang dipangkas, semua akan menjadi tutur kisah yang seharusnya. Dan lagi, kejutan dibagian akhir film ini,” tulis SimpleMan pada 10 Oktober 2022 lalu.
Tak hanya itu, SimpleMan juga menyebut akan ada hal manis yang membuat penonton tersenyum, meskipun bagian akhir film dibuat getir.
Ia bahkan mengaku sudah tidak sabar untuk menghadirkan film tersebut ke layar lebar.
“Meskipun akhir kisah ini masih akan meninggalkan kesedihan tapi ada kejutan besar yang sudah menunggu. Kejutan yang akan membuat semua orang yang mengikuti cerita saya sejak pertama kali dibagikan tersenyum, satu bagian yang sudah tidak sabar saya tunjukkan kepada kalian,” lanjutnya.
Sinopsis KKN di Desa Penari
Keenam mahasiswa hendak melakukan KKN, Kuliah Kerja Nyata, sebagai mandatori dari kampus. Mereka adalah Widya, Nur, Ayu, Bima, Anton dan Wahyu. Namun siapa sangka, mereka tidak pernah menyangka bahwa kegiatan KKN yang mereka jalani akan berujung malapetaka.
Berbagai femonena mistis kerap mereka temui. Bahkan sering terdengar suara gamelan dan sosok penari cantik yang mengganggu Nur dan juga Widya.
Tetua desa menyebut nama sosok penari yang terus menganggu Widya adalah Badarawuhi. Kejadian lebih menyeramkan pun terjadi saat salah satu dari keenam mahasiswa KKN itu terjerat perjanjian dengan sang penari, sehingga mereka terancam tidak bisa pulang dengan selamat dari desa yang dikenal dengan sebutan Desa Penari.