in

Petunjuk Pemberian Pupuk Dasar ke Tanaman Buah

Ilustrasi tanaman buah tomat

Pada umumnya tanaman buah membutuhkan nutrisi agar dapat tumbuh dengan subur. Pemberian nutrisi bisa dilakukan dengan pupuk. Pemupukan bertujuan untuk menambah unsur hara yang dibutuhkan oleh tanaman buah agar produksi dan mutu hasil dapat meningkat.

Pupuk dasar merupakan pupuk yang diberikan pada awal tana, baik itu pupuk organik maupun anorganik yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan pupuk makro maupun mikro pada tanaman buah dengan dosis yang telah ditentukan

Selain menyediakan unsur hara makro dan mikro pada awal pertumbuhan tanaman, pupuk dasar juga mempercepat membantu proses produksi buah pada tanaman karena tanaman sudah tumbuh subur dan tidak terganggu pertumbuhannya.

Adapun petunjuk pemberian pupuk dasar ke tanaman buah yakni sebagai berikut dikutip dari Cybext Pertanian.

  • Taburkan pupuk fosfat dalam bentuk Rock Phosphate (RP), Triple Super Phosphat (TSP) atau SP36(Super phosphate 36), dibagian bawah lubang tanam ukuran 50x50x50 cm, sebanyak 100gram, untuk lubang tanam 75x75x75cm sebanyak 150gram dan untuk lubang tanam berukuran 100x100x100 cm sebanyak 200 gram.
  • Siapkan pupuk kandang (pukan) dalam bentuk kotoran hewan (kohe) matang fermentasi sempurna dalam jumlah secukupnya, tergantung pada jenis-jenis tanah setempat. Untuk jenis-jenis tanah yang berat dan liat dengan fraksi lempung yang tinggi, boleh menggunakan komposisi 1 hingga 1,5 bagian pukan/kohe dicampur dengan 3 bagian tanah. Untuk jenis tanah sedang dengan kandungan fraksi lempung, debu, dan pasir seimbang dapat dicampur 2 bagian pukan/kohe dengan 3 bagian tanah. Sementara pada tanah yang kandungan fraksi pasirnya tinggi menggunakan komposisi 2 hingga 3 bagian kohe dicampur dengan 3 bagian tanah.
  • Jika diperlukan, lakukan penyaringan tanah galian lubang tanam menggunakan saringan kawat strimin dengan ukuran lubang saringan 1 cm, tujuannya untuk memisahkan batuan kecil (kerikil) sekaligus kotoran-kotoran lainnya yang mungkin terdapat didalam tanah (sampah plastic, potongan kayu, dan sebagainya) yang bisa menganggu pertumbuhan akar tanaman muda.
  • Tanah dan pukan/kohe dengan perbandingan yang tepat sudah siap diaduk.
  • Aduk merata secara manual pada saat pencampuran tanah dan pukan /kohe dan ulanggi proses pencampuran dan pengadukan tersebut sebanyak 2 hingga 3 kali agar tanah dan pukan/kohe dapat tercampur sempurna membentuk campuran yang homogen.
  • Campur kembali pupuk yang mengandung fosfat diberikan pada saat pengadukan tanah dengan kohe.
  • Masukkan kembali campuran tanah/kohe ke dalam lubang tanam hingga batas tinggi leher akar bibit yang akan ditanam. Padatkan tanah bagian sisi samping lubang untuk menghindari efek longsor jika tersiram air atau terkena hujan deras, agar bibit tidak berubah posisi setelah bibit ditanam.
  • Setelah bibit ditanam taburkan dolomit pada sekeliling tanaman.