in

Penyebab Lidah Kucing Kasar seperti Ampelas

Ilustrasi kucing membersihkan mulut. Foto: Unsplash

Mungkin Anda sering menyaksikan lidah kucing terjulur dan menjilati apa pun yang ada di sekitarnya. Misalnya menjilat Anda untuk memberikan tanda ucapan terima kasih atas apa yang Anda lakukan padanya.

Nah, saat kucing menjilati Anda, mungkin Anda merasakan lidahnya yang terasa kasar, bahkan saking kasarnya sehingga terasa seperti ampelas. Namun, tahukah Anda mengapa lidah kucing bisa demikian?

Ternyata, lidah kucing kasar merupakan suatu keistimewaan. Apa istimewanya? Berikut uraiannya yang disadur dari beberapa sumber.

  • Lidah kucing kasar karena pengecapnya terbuat dari keratin

Sudah menjadi pengetahuan umum bahwa kucing suka membersihkan dirinya sendiri. Nah, untuk melakukan itu, mereka menggunakan lidah mereka yang kasar dan berpasir.

Jika Anda melihat lebih dekat saat kucing membersihkan dirinya, akan terlihat bahwa mereka memiliki beberapa jenis bulu, tetapi “bulu” ini lebih kompleks daripada kelihatannya. Itulah yang disebut pengecap filiform, dan tidak seperti milik kita, lidah mereka terbuat dari keratin.

Keratin pada dasarnya merupakan bahan yang juga kita tanam secara alami di dalam tubuh kita. Dari sanalah kuku kita dibuat. Sama seperti kuku kita, pengecap kucing juga fleksibel dan kencang. Bentuknya juga seperti kait atau duri, sehingga saat kucing menjilati tangan Anda, maka akan terasa kasar.

  • Lidah kucing dirancang untuk memberi mereka teknik perawatan yang sempurna

Sebuah studi mengungkap bahwa indera perasa kucing filiform ternyata bisa melengkung seperti kait dan sebenarnya berlubang.

Mungkin terdengar aneh, namun faktanya, itu akan membantu lidah mengumpulkan air liur dari mulut mereka untuk disebarkan melalui bulu kucing saat mereka merawat diri. Ini menghasilkan sesi pembersihan menyeluruh sebagaimana yang kita kenal.

  • Lidah kasar kucing membantunya mendinginkan badan

Beberapa sumber mengungkap bahwa rata-rata kucing dapat menghabiskan hingga 24% waktunya untuk “menyisir” bulunya. Terkait itu para ilmuwan pun bertanya-tanya apakah perilaku ini juga merupakan respons terhadap kebutuhan lain selain kebersihan.

Ternyata, penelitian yang sama yang disebutkan di poin sebelumnya juga membuktikan hal lain. Dengan mengambil gambar termal kucing, terungkap bahwa sejumlah besar air liur yang mereka sebarkan di bulu mereka saat merawat diri sebenarnya membantu mereka menyeimbangkan suhu agar tetap dingin.