in

Begini Asal-usul Halloween yang Menyebabkan Tragedi Itaewon!

Buah Labu Identik Dengan Halloween. Foto: Bustle

Baru-baru ini Korea Selatan menjadi sorotan dunia tatkala terjadinya tragedi Halloween di Itaewon. Tragedi tersebut terjadi karena banyaknya orang yang berdesakan untuk mengikuti acara Halloween. Sejauh ini, otoritas setempat menyatakan bahwa tragedi tersebut antusiasme masyarakat yang tinggi pasca peniadaan keramaian publik selama pandemi Covid-19. 

Menurut Kementerian Dalam Negeri dan Keamanan Korea Selatan, tragedi tersebut menewaskan 154 orang, dan 26 orang di antaranya merupakan warga asing. Presiden Korea Selatan, Yoon Suk Yeol memerintahkan penyelidikan lebih lanjut agar tragedi seperti ini tidak terulang lagi. Pemerintah Korea Selatan mendeklarasikan masa berkabung dari hari Minggu kemarin hingga Sabtu mendatang.

  • Sejarah Halloween

Mengutip dari World History, tradisi Halloween sebenarnya mengakar kuat dengan agama Kristen. Halloween sendiri merupakan Malam Para Orang Kudus, di mana perayaan Halloween sebenarnya untuk mengenang dan berdoa untuk Para Kudus yang sudah bersatu dengan Allah. Tradisi ini pertama kali dilakukan oleh bangsa Celtic yang berada di kawasan Inggris, Skotlandia, Irlandia, dan Perancis Utara sekitar 2000 tahun lalu. 

Dulu pada praktiknya, malam Halloween yang jatuh pada tanggal 31 Oktober disebut sebagai Malam Samhain yang artinya menandai dimulainya musim dingin. Pada malam tersebut dipercaya bahwa Dewa Samhain mengijinkan roh-roh jahat masuk untuk mencelakai manusia. Untuk menghalau roh-roh jahat tersebut, bangsa Celtic menggunakan topeng dan membawa api sambil berkeliling seperti layaknya festival.

  • Halloween Di Zaman Modern

Akar dan pengaruh perayaan Halloween berasal dari Kekristenan. Sama seperti perayaan Hari Natal, Halloween pada praktiknya merupakan ritual untuk berdoa, mengenang, dan meramal masa depan. Seiring berjalannya waktu, Halloween menjadi budaya masyarakat. Sebagai contoh di Amerika Serikat, untuk menghilangkan stigma bahwa Halloween menakutkan, saat ini Halloween menjadi semacam festival dan pesta kostum bagi anak-anak dan remaja.

Terlepas dari budaya Halloween yang sudah ada dan berjalan hingga saat ini, kita tetap harus menghormati bahwa Halloween merupakan salah satu tradisi keagamaan yang sangat sakral. Semoga tidak ada lagi kejadian serupa yang menimpa masyarakat dunia saat perayaan Halloween.