Komite Olimpiade Indonesia (KOI) terus berupaya memperbaiki kualitas atlet Tanah Air. Hal itu ditandai dengan terjalinnya kerjasama Indonesia dengan negara-negara yang memiliki prestasi terbaik dalam bidang olahraga, salah satunya yaitu Hungaria.
Ketua KOI, Raja Sapta Oktohari mengatakan bahwa kerja sama ini merupakan realisasi dari hasil pendekatan diplomasi olahraga internasional yang dilakukan KOI dengan NOC Hungaria sejak awal 2022.
Kerja sama ditandai dengan penandatanganan Momerandum of Understanding (MoU) antara kedua belah pihak di Seoul, Korea Selatan, akhir Oktober 2022 lalu.
“Alhamdulillah, KOI kembali menambah kerja sama yang payung hukumnya secara resmi sudah ditandatangani melalui MoU ini. Semoga dengan MoU ini prestasi olahraga Indonesia dapat semakin mendunia,” kata Okto, dalam keterangan tertulisnya yang dikutip dari Detik, Jumat (4/11/2022).
Kerja sama dengan NOC Hungaria ini adalah bagian Indonesia Olympic Champions Program yang telah dikerjakan KOI sebelum Olimpiade 2020 Tokyo. Ini bertujuan membantu peningkatan prestasi olahraga Indonesia khususnya dalam meningkatkan prestasi untuk Olimpiade dan multievent lainnya.
Selain Hungaria, beberapa kerja sama lainnya sudah masuk dalam Indonesia Olympic Championship Program. Mulai dari kerja sama yang dilakukan KOI dengan NOC Qatar hingga beberapa Federasi Internasional, baik International Judo Federation (IJF) dan Federasi Akuatik Internasional (FINA).
Okto menjelaskan bahwa bentuk komitmen KOI dan NOC Hungaria yakni keduanya bersepakat mendorong pembinaan pertukaran pelatihan atlet antarfederasi nasional kedua negara terkait partisipasi bilateral dan multilateral kompetisi serta pelatihan.
Pertukaran ini juga tidak terbatas untuk atlet. Namun juga dapat dimanfaatkan untuk pengembangan kualitas official, trainer, ITO, tenaga ahli olahraga hingga ilmuwan olahraga yang ingin berpartisipasi dalam meningkatkan mutu kualitas olahraga kedua negara melalui seminar misalnya.
“Hungaria memiliki prestasi luar biasa di lima cabor (cabang olahraga), yaitu renang, polo air, kano, anggar, dan gulat. Kelima cabor ini langganan meraih medali di Olimpiade. Kita bisa ambil ilmu dari mereka, dan NOC Indonesia membuka pintu agar payung hukum ini bisa dimanfaatkan secara maksimal oleh Federasi Nasional,” jelas Okto.