Pemerintah Indonesia melalui Asosiasi Sepak Bola Wanita Indonesia (ASBWI) tengah berupaya mengembangkan sepakbola wanita Indonesia melalui pengembangan digitalisasi dalam pendataan pemain serta ofisial klub sepak bola wanita di Tanah Air.
Melalui pengembangan digitalisasi tersebut, nantinya seluruh data yang berkaitan dengan aktivitas sepak bola wanita akan tercatat dalam Sistem Informasi Basis Data ASBWI, atau SIBAWI. Program yang menyasar digitalisasi data akan bisa diakses di mana pun.
Proses ini sebenarnya sudah diterapkan pula pada Festival Sepak Bola Putri U-12 di Jawa Timur dan Jakarta Selatan.
Ketua Umum ASBWI, Nadalsyah menyebutkan bahwa seluruh data yang sudah dihimpun ini akan dapat digunakan untuk selamanya. Data-data tersebut berisikan perjalanan hidup terutama karir seorang pemain dan ofisial yang terekam secara akurat.
Bukan hanya itu, yang paling pentinga adalah pangkalan data ini akan merekam hasil pertandingan maupun kompetisi.
“Tentu pengaruhnya besar sekali, ya. Sebab, dengan adanya sistem berbasis online ini, semuanya akan tercatat. Mulai dari riwayat pemain gabung di mana, statusnya seperti apa, dan terutama durasi menit bermain akan tercatat,” kata Nadalsyah dalam rilisnya kepada media, Rabu (9/11/2022) lalu.
“ASBWI juga tidak membatasi usia pemain untuk mendaftarkan diri di SIBAWI ini,” dia melanjutkan.
ASBWI pun mengimbau peserta yang mengikuti seluruh kegiatan sepak bola wanita dapat memanfaatkan SIBAWI ini dengan baik.
Program digitalisasi data pemain sepak bola putri ini sebagai bentuk upaya ASBWI mencapai target bersama PSSI. Sebab database ini nantinya akan disinkronkan dengan milik PSSI.
ASBWI akan melakukan verifikasi guna memastikan legalitas setiap data yang di-input sudah benar dan sesuai.