Salah satu cara mengusir stres karena pekerjaan di kantor ialah memelihara ikan di akuarium. Keanekaragaman bentuk dan warna ikan dipadu dengan kejernihan air bisa memanjakan perasaan saat memandangnya.
Namun, sebelum memutuskan untuk memelihara ikan, perlu digarisbawahi bahwa memelihara ikan lebih sulit daripada hewan peliharaan lain. Kucing atau anabul yang lain, misalnya, jika dipelihara bisa mencari makan sendiri.
Di sinilah letak perbedaan memelihara ikan daripada hewan lain. Ikan tidak mampu mencari makan sendiri jika habitatnya hanya di akuarium. Jika makannya telat, ikan bisa saja stres. Ya, ikan juga bisa stres. Berikut tanda-tanda ikan stres yang dirangkum dari berbagai sumber.
- Berubah warna
Ikan yang mengalami stres umumnya berubah warna tubuh. Warna yang dimaksud bukan terjadi pada perubahan warna dasar ikan, tetapi pada tingkat kecerahan warnanya. Jika warna ikan memudar, bisa saja menjadi gejala atau tanda ikan stres.
- Nafsu makan turun
Saat memberi makan pada ikan, jangan hanya memberikan makan saja. Perhatikan tingkah laku ikan saat makan. Satu per satu ikan harus diperhatikan cara makannya. Jika suatu saat ada yang mengalami penurunan, bisa saja ikan tersebut stres.
- Mager
Ikan stres biasa juga ditandai dengan tingkah laku yang malas bergerak alias mager. Ikan yang cenderung menyendiri dan kelihatan malas sekali berenang merupakan ikan stres. Namun, berbeda jika ikan tersebut memang dari awalnya memang kurang bergerak seperti ikan batu.
- Gemar di dasar akuarium
Jika ada ikan yang sebelumnya berenang ke sana kemari lalu suatu hari hanya berada di dasar akuarium pertanda ikan lagi stres. Segera beri penanggulangan pada ikan tersebut sebelum para hingga menabrakkan dirinya di ornamen akuarium atau dindingnya.
- Sembunyi berlebihan
Sangat normal jika seekor ikan bersembunyi agar terhindar dari serangan. Bahkan, ikan dikodratkan seperti itu. Namun, jika ada ikan bersembunyi secara terus-menerus, ikan tersebut mengalami stres.