Indonesia melakukan sejumlah persiapan untuk mencalonkan diri sebagai tuan rumah Olimpiade 2036, di antaranya menyiapkan beberapa ahli sebagai pendamping.
Hal tersebut diungkapkan Ketua Umum Komite Olimpiade Indonesia (KOI) Raja Sapta Oktohari sebagai tindak lanjut dari pertemuannya dengan Presiden IOC Thomas Bach di sela-sela pelaksanaan KTT G20 di Bali, beberapa waktu lalu.
“Kita bersyukur kemarin di G20 Presiden Thomas Bach sempat menyampaikan ke petinggi G-20, dan pada saat penutupan Presiden Jokowi juga menyampaikan secara langsung kepada Thomas Bach, bahwa Indonesia siap dan akan ikut bidding untuk olimpiade 2036 di IKN,” kata Okto kepada pewarta dikutip dari Detik, Selasa (22/11/2022).
“Hal ini mendapatkan respons positif. Bahkan Presiden Bach langsung mengundang tim yang akan dibentuk di Indonesia untuk diberikan asistensi di kantor headquarter IOC,” lanjut Okto.
Selain mempersiapkan beberapa ahli, Okto mengatakan pihaknya juga akan segera berkoordinasi dengan seluruh stakehoder terkait, seperti IOC Member Erick Thohir dan Menteri Pemuda dan Olahraga Zainudin Amali.
“Karena Thomas Bach menyampaikan proses bidding-nya berbeda, bukan beauty contest, tetapi proses pendampingan yang tidak memerlukan campur tangan pihak ketiga, yang akan menghabiskan biaya. IOC akan menyiapkan ahli-ahli yang disiapkan secara gratis untuk Indonesia,” tambah Okto.
Indonesia cukup mendapatkan kemudahan dalam mempersiapkan diri sebagai calon tuan rumah Olimpiade. Lantaran telah melakukan perubahan lokasi penyelenggaraan Olimpiade yakni dari Jakarta ke Ibu Kota Nusantara (IKN), Kalimantan Timur.
Dalam persiapan ini, Indonesia memulai pembangunan fasilitas olahraga dari awal dengan menyesuaikan standar-standar internasional atau Olimpiade, bukan menambah atau memperbaiki venue yang sudah ada seperti pada umumnya.
“Karena fasilitasnya yang dibangun baru dan sesuai. Untuk itu, kami akan minta asistensi langsung dari IOC supaya kita memiliki fasilitas Olimpiade terbaik di dunia yang pernah ada,” harapnya.