Pada umumnya, handphone (HP) android saat ini telah dilengkapi International Mobile Equipment Identity (IMEI). IMEI adalah nomor khusus yang menjadi identitas sebuah ponsel. Nomor ini berbeda di masing-masing ponsel.
Nomor IMEI umumnya tercantum di perangkat ponsel yang terdiri atas 15 digit angka. Selain berfungsi sebagai identitas, IMEI juga berfungsi mengecek garansi dan melacak ponsel ketika hilang.
IMEI juga menjadi patokan untuk mengecek apakah sebuah ponsel merupakan barang resmi. Lantaran saat ini banyak ponsel ilegal beredar yang tak memiliki IMEI atau IMEI tak terdaftar.
Nah, bila IMEI tidak terdaftar, kemungkinan besar ponsel tersebut adalah barang ilegal (black market) dan bisa diblokir oleh layanan seluler. Karena itu HP yang tidak mempunyai IMEI tidak dapat terhubung ke jaringan seluler sehingga tidak bisa dipakai SMS, telepon, dan internetan.
Asosiasi Ponsel Seluruh Indonesia (APSI) pun menyarankan agar masyarakat membeli HP di store atau toko resmi. Sebab HP yang dijual secara resmi sudah mengantongi sertifikasi dari Direktorat Standardisasi Perangkat Pos dan Informatika Kementerian Komunikasi dan Informatika serta sudah termasuk pajak dan bea masuk.
Ketua Hubungan Pemerintahan APSI Syaiful Hayat mengatakan bahwa harga jual ponsel resmi di toko online dan offline seharusnya tidak jauh berbeda karena komponen pajak yang dibayarkan sama, seperti dikutip dari Harian Haluan, Jumat (25/11/2022).
Misalnya, jika membeli ponsel dari luar negeri, konsumen juga harus mendaftarkan nomor IMEI ke Direktorat Jenderal Bea dan Cukai Kementerian Keuangan dan membayarkan pajak sesuai dengan aturan yang berlaku antara lain bea masuk Pajak Pertambahan Nilai dan Pajak Penghasilan.