in

Qatar Jadi Tuan Rumah Piala Dunia, Untung atau Rugi?

Piala Dunia Qatar 2022. Foto: tirto

Piala Dunia baru saja resmi dimulai di Qatar pada tanggal 20 November 2022. Qatar menjadi sorotan tatkala banyak sejarah yang dicetak dalam pembukaan maupun penyelenggaraan Piala Dunia di sana. Qatar menjadi negara muslim pertama sebagai penyelenggara Piala Dunia. Selain itu, rekor yang tak kalah ‘mencengangkan’ adalah pendapatan yang akan diterima Qatar.

Piala Dunia akan memberikan dampak yang sangat luar biasa bagi perekonomian Qatar. Mengutip dari The Moscow Times, penyelenggaraan Piala Dunia 2018 di Rusia memberikan kontribusi sebesar $14,5 miliar pada perekonomian negara tersebut. Hal tersebut tentu menjadi pembanding untuk Piala Dunia 2022 di Qatar. 

Persiapan dan penyelenggaraan Piala Dunia Qatar sangat menarik dan menelan biaya yang sangat fantastis. Qatar diperkirakan mengeluarkan anggaran sebesar $300 miliar atau setara dengan Rp4.500 triliun. Anggaran sebesar itu dipergunakan Qatar untuk membangun beberapa stadion baru, integrasi transportasi, sistem broadcasting, pemasangan CCTV, pemasangan AC, sampai infrastruktur penunjangnya.

Salah satu yang menarik, Qatar membangun stadion baru bernama Lusail yang berkapasitas 88.966. Stadion tersebut baru selesai pada bulan April 2021 dan estimasi biaya untuk membangun Stadion Lusail sendiri sebesar $767 juta. 

Dengan biaya fantastis yang digelontorkan Qatar untuk penyelenggaraan Piala Dunia, lalu apakah Qatar bisa ‘mendulang’ keuntungan?

Secara hitung-hitungan apa yang sudah dikeluarkan Qatar memang tidak akan sebanding nantinya dengan apa yang akan didapatkan. Tetapi dari sektor per sektor nilai ekonomi Qatar akan bertumbuh pesat. Hal tersebut terlihat dari penjualan tiket Piala Dunia, ekspektasi pengunjung yang akan hadir ke Qatar sebanyak 1 juta pengunjung.

Selain itu, pendapatan Qatar dari sektor media juga akan meningkat, terlihat dari jumlah stasiun TV yang menayangkan secara langsung pertandingan Piala Dunia. Total 225 teritori dari seluruh dunia yang mendapatkan lisensi dari FIFA untuk menayangkan pertandingan secara langsung.

Sektor pariwisata, khususnya di bidang perhotela,  juga akan meningkat, karena Qatar mampu mencetak sejarah sebagai negara pertama yang memiliki kamar hotel dengan pemandangan pertandingan Piala Dunia. Menurut beberapa analis keuangan, GDP Qatar pada akhir tahun 2022 akan meningkat sebesar 4,1%. Dan yang terakhir mengutip dari Al Jazeera, Qatar akan mendapat bayaran dari FIFA sebesar $7,5 miliar.