Kemasan makanan sangat penting untuk diperhatikan karena bahan atau material yang dibuat belum tentu aman bagi manusia. Umumnya kemasan makanan terbuat dari bahan plastik, kertas karton, styrofoam, stainless steel dan alumunium foil.
Produsen kemasan makanan pasti sudah melalui uji laboraturium yang baik untuk menentukan kemasan mana yang aman untuk makanan. Tetapi yang perlu diketahui, ternyata tidak semua jenis kemasan aman bagi tubuh manusia.
Sebagai contoh plastik sebagai kemasan makanan, plastik merupakan kemasan atau bahan yang sering digunakan sebagai wadah tempat penyimpanan makanan maupun minuman. Plastik diproduksi menggunakan zat atau senyawa kimia. Hal ini yang menimbulkan pro dan kontra apakah aman bagi manusia. Untuk itu pentingnya penggunaan plastik maupun kemasan makanan yang memiliki sertifikasi food grade.
Food grade sendiri merupakan material atau kemasan yang sudah terstandarisasi agar layak menjadi wadah bagi makanan. Kemasan yang memiliki sertifikasi food grade sangat penting karena perpindahan zat atau senyawa kimia dari kemasan ke makanan hampir tidak ada. Artinya wadah atau kemasan tersebut tidak berpengaruh terhadap makanan dan tidak menyebabkan adanya berkurangnya rasa, kalori, maupun nutrisi di dalam makanan tersebut.
Cara yang paling mudah untuk mengetahui kemasan tersebut food grade atau tidak, dengan melakukan pengetesan terhadap panas maupun dingin. Pengetesan panas yang paling mudah adalah dengan memasukan kemasan tersebut ke microwave selama 1-2 menit.
Biasanya kemasan berbahan food grade tidak akan berubah bentuk maupun mengeluarkan bau yang tidak sedap. Untuk pengujian terhadap dingin, bisa dilakukan dengan cara memasukan kemasan tersebut ke kulkas selama 30 menit. Biasanya kemasan-kemasan berbahan food grade tidak akan mengubah tekstur dan rasa makanan tersebut.
Kemasan-kemasan berbahan food grade biasanya mudah di daur ulang. Dan tidak hanya berbahan dasar plastik, bahan seperti kertas, stainless steel dan styrofoam juga ada yang memiliki sertifikasi food grade.