in

Satelit Karya Mahasiswa Indonesia Akhirnya Berhasil Diluncurkan

Ilustrasi satelit. Foto: Shutterstock

Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) mengungkap sebuah kabar membanggakan. Satelit nano karya mahasiswa di Indonesia, yang dinamai Surya Satellite-1 (SS-1) sukses diluncurkan ke angkasa.

SS-1 suskes meluncur dengan kargo Dragon SpaceX menuju ISS, dan akan menjalani proses orbit raising selama kurang lebih 11 hari hingga sampai di International Space Station (ISS). Satelit ini berhasil meluncur pada Minggu (27/11/2022) pukul 02.20 WIB dini hari.

Satelit karya anak bangsa ini meluncur menggunakan Roket SpaceX Falcon 9 CRS-26. Peluncuran ini mengemban misi membawa muatan termasuk satelit SS-1 menuju International Space Station (ISS).

Misi SS-1 sendiri adalah Automatic Packet Reporting System sebagai media komunikasi via satelit dalam bentuk teks singkat. Ke depan, ini bisa dikembangkan untuk mitigasi bencana, pemantauan jarak jauh, serta komunikasi darurat.

Untuk diketahui, SS-1 dikembangkan oleh Surya University dengan dukungan dan supervisi ahli dari Pusat Teknologi Satelit Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Pusteksat LAPAN) BRIN.

Proyek ini juga mendapat dukungan dari beberapa pihak seperti Kementerian Komunikasi dan Informatika, Organisasi Amatir Radio Indonesia, PT Pudak Scientific dan PT Pasifik Satelit Nusantara (PSN).

SS-1 juga bisa melacak posisi kendaraan, pejalan kaki, kapal nelayan, dan titik panas saat kebakaran hutan. Dalam bidang penelitian, satelit ini berguna sebagai sarana komunikasi semua laboratorium penelitian di universitas-universitas serta semua amatir radio di Indonesia.

Sebagaimana dikutip dari Indonesia.go.id, proyek SS-1 mulai dikerjakan 2016 lalu. Pengerjaan diawali dengan Workshop Ground Station bersama ORARI. Mock-up satelit ini selesai pada 2018 dengan misi komunikasi amatir.

Untuk biaya pembuatannya, SS-1 menelan anggaran 3 miliar rupiah termasuk bantuan komponen satelit dari pihak PSN. Biaya satelit tersebut sepadan dengan berhasilnya diluncurkan.

Peluncuran dinilai menjadi sejarah bagi industri antariksa nasional karena menjadi satelit pertama yang dikembangkan secara mandiri oleh anak-anak Indonesia.

Head of Research Center of Satellite Technology BRIN, Dr Ing Wahyudi Hasbi mengungapkan dukungan penuh BRIN terhadap pengembangan teknologi satelit nano. Menurutnya, peluncuran satelit ini sebagai bukti dari konsistensi para ilmuwan dan pihak-pihak pendukung.

“Peluncuran SS-1 yang dikembangkan oleh generasi muda Indonesia dengan dukungan seluruh stakeholder merupakan salah satu tonggak sejarah baru dalam perkembangan satelit di Indonesia dan memberikan suntikan motivasi pentingnya penguasaan teknologi satelit bagi Indonesia,” ujar Wahyudi.