in , ,

Festival Tenun Nusantara Berhasil Angkat Destinasi Super Prioritas Candi Borobudur

Festival Tenun Nusantara Berhasil Angkat Destinasii Super Prioritas Candi Borobudur, Photo: Liputan 6

Dirjen Kebudayaan Kemendikbudristek, Hilmar Farid turut hadir dalam gelaran Festival Tenun Nusantara yang diadakan pada 1 November 2022. Dalam kesempatan tersebut, Hilmar kembali menegaskan status Candi Borobudur sebagai destinasi pariwisata super prioritas.

“Ini kegiatan mengangkat kembali tradisi wastra Nusantara khususnya tenun Sumba dan itu adalah karya yang luar biasa, di sini hadir para maestro datang jauh dari Sumba. Sebagai destinasi juga bagian dari kita untuk mengangkat destinasi pariwisata super prioritas Borobudur karena kami lihat sebenarnya sangat penting untuk menghadirkan kegiatan-kegiatan berkualitas di tempat ini,” ungkap Hilmar Farid dikutip dari Okezone Travel.

Hilmar Farid juga menjelaskan bahwa destinasi Candi Borobudur bukan hanya sebagai monumen candi yang penting tetapi juga dapat dimanfaatkan oleh masyarakat untuk berbagai kegiatan khususnya yang berkaitan dengan pelestarian kebudayaan.

“Kegiatan ini salah satu wujud konkretnya kami membawa tenun Sumba yang sudah melanglang buana ke seluruh dunia dan malam ini kami hadirkan di kompleks Candi Borobudur,” sambungnya.

Festivan Tenun Nusantara di Candi Borobudur, Photo: Kompas.id

Menurutnya, pemilihan lokasi Festival Tenun Nusantara di Candi Borobudur sangatlah tepat. Apalagi terdapat informasi mengenai tenun dan wastra di relief Candi Borobudur

“Jadi kami lihat juga ada koneksi historis yang dimiliki candi ini dan nampaknya sekali ekspresi budaya di Nusantara ini,” ucap Hilmar Farid.

Ditambah lagi Hilmar menyebutkan bahwa Festival Tenun Nusantara terbuka untuk semua kalangan, tidak hanya untuk masyarakat Magelang.

“Sangat mungkin kolaborasi kita terbuka dengan teman-teman berbagai ekspresi. Namun, yang pasti kami jaga harus jelas ini untuk pelestarian budaya dan juga ada hubungan historis, narasinya juga harus sangat kuat. Jadi tidak bisa asal fesyen,” tutur Hilmar Farid.

Dalam gelaran tersebut, ragam karya desainer Edo Hutabarat dipamerkan.