in

Budaya Membungkukkan Badan di Korea Selatan

Grup K-Pop, EXO, membungkukkan badan di hadapan para penggemar (Foto: Amino Apps)
Grup K-Pop, EXO, membungkukkan badan di hadapan para penggemar (Foto: Amino Apps)

Pernah gak sih kamu melihat publik figur asal Korea membungkukkan badannya saat bertemu dengan orang lain? Atau para idol yang saling menyapa dengan membungkukkan badan? Ya, membungkukkan badan (jeol) rupanya adalah salah satu budaya Korea untuk memberikan salam kepada orang yang lebih dihormati, biasanya ke mereka yang lebih tua, senior, ataupun orang dengan status yang lebih tinggi.

Mirip dengan budaya Mesir kuno, membungkukkan badan merupakan simbol untuk menunjukkan penghormatan maupun gestur religius. Dalam budaya Barat, hanya kaum ningrat yang mendapatkan salam penghormatan dengan cara ini. Namun, budaya ini sudah tak lagi berlaku di Barat.

Dalam budaya Korea sendiri, setidaknya ada lebih dari seratus gestur yang ditujukan untuk memberikan salam yang secara spesifik dipakai untuk berbagai situasi yang berbeda. Budaya ini sudah ada sejak periode Tiga Kerajaan (57 Sebelum Masehi sampai 669 Masehi)

Namun di masa modern seperti sekarang, memberikan salam umumnya cukup dilakukan dengan membungkukkan badan saja. Hal ini juga bisa diterapkan saat ingin mengungkapkan rasa ‘terima kasih’ ataupun ‘permisi’.

Salah satu cara penghormatan yang paling kasual adalah dengan sedikit membungkukkan kepala dan menutup mata.

Dalam dunia bisnis, penghormatan dilakukan secara lebih formal. Biasanya dengan membungkukkan tubuh hingga 30 derajat disertai dengan dua tangan yang diletakkan sejajar dengan pusar.

Nah, untuk mengutarakan rasa terima kasih, membungkukkan badan umumnya dilakukan hingga 45 derajat. Dalam posisi ini, kamu harus mendongakkan kepala untuk melihat lawan bicaramu.

Ketika berhadapan dengan orang yang berstatus tinggi, misalnya CEO, ataupun orang yang kamu hormati, misalnya orang tua dan guru, kamu juga bisa membungkukkan badan hingga 90 derajat (keunjeol). Gestur ini juga dilakukan oleh kedua mempelai dalam pernikahan tradisional. Tak hanya itu, keunjeol juga diterapkan saat menghadiri pemakaman. Biasanya, tamu akan membungkuk 90 derajat kepada potret orang yang telah wafat dan kepada keluarga yang berkabung.

Hal yang harus diperhatikan ketika memberikan salam, kamu harus menghindari kontak mata dengan lawan bicaramu saat membjngkukkan badan. Selain itu, kamu juga perlu menuturkan salam secara verbal seperti, ‘halo’, ‘senang bertemu Anda’, ataupun ‘terima kasih’. Pasalnya, membungkuk tanpa mengutarakan salam secara verbal bisa dianggap tak sopan.