in

Gambaran Awan di Satelit Saturnus oleh Teleskop James Webb

Awan di Titan seperti yang dipotret oleh Teleskop James Webb kiri dan Keck kanan. Foto: NASA

Beberapa waktu lalu, Teleskop Luar Angkasa James Webb dan Observatorium W.M.Keck di Hawaii berhasil memotret awan di satelit terbesar, yakni Saturnus. Pengambilan gambar diambil teleskop pada 4 November lalu.

Hasil potret James Webb tersebut memperlihatkan awan mengambang di langit Titan. Gambar tersebut akan membantu para ilmuwan memahami pola cuaca di Titan, Saturnus, sebagai satu-satunya dunia selain Bumi yang disebut memiliki lautan cair di permukaannya.

Selain awan mengambang, hasil potret menunjukkan Kraken Mare, laut terbesar Titan yang diketahui diapit oleh dua awan putih.

Untuk diketahui, saat ini merupakan musim panas di belahan bumi utara Titan, awan pun terbentuk paling mudah disebabkan meningkatnya sinar matahari di permukaan. Dan hasil pengamatan tersebut akhirnya juga mengonfirmasi keberadaan awan musiman tersebut.

Dalam upaya untuk mengetahui apakah awan tersebut bergerak atau berubah bentuk, tim Teleskop James Webb meminta para periset di Observatorium Keck untuk melakukan pengamatan lanjutan. Observatorium pun melakukan pengambilan gambar pada 6 November.

“Kami khawatir bahwa awan akan hilang saat kami melihat Titan dua hari kemudian dengan Observatorium Keck, namun kami senang sebab ada awan di posisi yang sama dan tampak seperti telah berubah bentuk,” ungap Imke de Pater dari University of California, Berkeley, dikutip dari New Scientist, Senin (5/12/2022).

Hasil potret ini akan digali lebih dalam guna membantu para periset memahami sirkulasi udara di Titan, yang juga merupakan satu-satunya satelit di Tata Surya yang memiliki atmosfer tebal.

Rencananya Teleskop James Webb akan melakukan pengamatan tambahan pertengahan 2023. Itu akan mencakup informasi tentang komposisi atmosfer dan permukaan Titan.

Bukan hanya itu, hasil pengamatan juga dapat membantu para ilmuwan mencari tahu mengapa kutub selatan satelit begitu terang dalam gambar-gambar tersebut.

Menurut ilmuwan, atmosfer Titan yang tebal serta sungai dan lautan hidrokarbon cair membuatnya menjadi lokasi utama untuk berburu kehidupan. Hasil observasi akan mengungkap bagaimana Titan menjadi jauh lebih ramah daripada satelit lain di Tata Surya.