Memplester dinding rumah dapat mengubah tampilan rumah menjadi lebih indah dan lebih mewah. Dinding rumah akan menampilkan material penyusunnya jika tidak diberi lapisan plesteran. Batu bata akan tampak dan mengganggu tampilan rumah.
Namun, setelah memplester dinding, bukan berarti masalah dinding langsung hilang. Masalah dinding yang paling sering muncul meskipun sudah diberikan lapisan plesteran adalah munculnya retak-retak kecil yang dikenal dengan istilah retak rambut.
Retak pada dinding mencederai tampilan dinding seutuhnya. Oleh karena itu, perlu mengupayakan agar retak pada dinding tidak muncul di kemudian hari. Berikut beberapa tips yang dapat dilakukan untuk memplester dinding rumah agar tidak retak.
- Jaga kualitas pasir
Pasir yang digunakan untuk memplester dinding adalah pasir yang wujudnya halus. Karena wujudnya seperti itu, besar kemungkinan pasir akan tercampur dengan lumpur yang akan jadi debu ketika kering. Hindari menggunakan pasir yang kandungan lumpurnya terlalu tinggi.
- Gunakan takaran terbaik
Untuk mendapatkan hasil plesteran yang baik dan dapat mencegah dari keretakan hendaknya memperhatikan takaran campuran yang baik. Ukuran sederhana untuk plesetan dinding ialah 1:4 untuk campuran semen dan pasir.
- Perbaiki cara membuat adonan semen
Menggunakan takaran yang baik belum cukup jika adonan semen tidak dibuat dengan baik. Semen dan pasir harus dicampurkan dengan merata jika ingin mendapatkan hasil maksimal. Cara untuk meratakan campuran ialah dengan sering membolak-balikkan dengan skop.
- Ratakan ketebalan plesteran
Salah satu penyebab dinding retak karena plesteran yang digunakan tidak memperhatikan ketebalan plesteran. Untuk mendapatkan plesteran dinding yang rata, pemasangan batu bata harus rata pula. Jika tidak, plesteran akan tebal di sisi satu dan tipis di sisi lain.
- Perhatikan ketebalan acian
Proses pengacian merupakan proses akhir pembuatan dinding rumah. Ketebalan acian dapat mempengaruhi ketahanan dinding rumah. Acian tidak boleh terlalu tipis, juga tidak boleh terlalu tebal. Ketebalan berkisar antara 1 hingga 3 mm. Berada di bawah 1 atau di atas 3 mm dapat memicu keretakan di dinding.