Kucing merupakan hewan peliharaan yang memiliki bulu yang sering rontok. Hampir 100 persen tubuh kucing ditumbuhi bulu dengan warna khas mereka masing-masing. Bulu pada kucing berfungsi sebagai pakaian yang dapat menghangatkan mereka saat cuaca dingin.
Selain warna, kucing juga memiliki variasi bulu dari segi ukuran panjangnya. Ada kucing yang memiliki panjang bulu sekitar 1 cm, ada juga yang memiliki bulu mencapai 3 cm. Baik berbulu panjang maupun berbulu pendek, kucing wajib disisir bulunya.
Menyisir bulu kucing punya manfaat bagi kucing. Pertama, kucing bisa terbebas dari parasit luar seperti tungau dan kutu. Melalui sisir, kucing juga merasa diperhatikan oleh pemiliknya. Selain itu, kucing juga akan tampak lebih rapi.
Ada pula manfaat menyisir kucing yang bukan kucing tersebut yang terkena efeknya, melainkan pemiliknya. Menyisir kucing akan menimbulkan kesan menyenangkan bagi cat owner. Namun, menyisir kucing tidak boleh asal. Ada tiga alasan yang perlu dihindari saat menyisir kucing.
- Menyisir tanpa memperhatikan arah bulu pada kucing
Semua kucing memiliki pola bulu masing-masing. Pola bulu kucing tersebut harus diperhatikan. Dianjurkan untuk menyisir kucing searah dengan pola bulu masing-masing kucing. Hal ini untuk menghindari banyaknya bulu yang rontok saat disisir.
- Menyisir hanya pada bagian tubuh tertentu
Menyisir pada kucing berbeda fungsinya menyisir pada manusia. Jika pada manusi faktor keindahan menjadi alasan menyisir, kucing lebih mengarah pada faktor kesehatan. Oleh karena itu, semua bulu pada tubuh kucing harus disisir agar kucing sehat dan bebas dari parasit luar.
- Menyisir tanpa menyesuaikan jenis bulu kucing
Sisir dari segi penggunaannya dikenal dua jenis. Ada jenis sisir yang giginya jarang, ada pula yang giginya dempet. Gunakan sisir bergigi jarang pada kucing berbulu panjang. Sementara sisir bergigi padat gunakan pada kucing berbulu pendek. Jangan sampai hal ini tertukar.