Keloid adalah bekas luka yang bisa bikin tampilan kulit jadi nggak mulus lagi. Keloid bisa muncul setelah tindakan operasi atau setelah kulit terluka. Apa sebenarnya penyebab keloid dan gimana cara mengatasinya?
Bekas luka adalah reaksi alami tubuh untuk memperbaiki kerusakan pada jaringan kulit, dalam proses penyembuhan luka. Biasanya ada zat-zat yang membentuk jaringan parut untuk menutupi luka, pada kondisi koloid, zat penutup luka ini diproduksi berlebihan sampai terbentuk jaringan parut yang menonjol, dan tumbuh sampai melewati batas luka yang disebut keloid.
Bisa sangat mengganggu karena selain bikin penampilan di kulit jadi nggak mulus lagi, juga bisa disertai rasa gatal dan sakit, keloid biasanya banyak ditemukan pada bekas luka di area dada depan, pundak, telinga, lengan atas dan pipi.
Faktor yang memicu timbulnya keloid adalah faktor genetik atau keturunan, riwayat keloid pada keluarga bisa meningkatkan kemungkinan terjadinya keloid yang dapat terjadi pada semua ras, kecuali albino dan ras kulit hitam punya risiko 15 kali lebih besar, angka kejadian yang lebih tinggi pada saat masa pubertas dan kehamilan dan menurun pada masa menopause, dimana hormon juga diduga menjadi penyebabnya.
Gimana cara mengatasinya? Menggunakan silikon gel, yang dioleskan dua kali sehari sejak dua minggu pasca penyembuhan luka hingga 2 bulan, suntikan kortikosteroid di area keloid, untuk menekan proses peradangan luka dan mengurangi sintesis kolagen dan mencegah terbentuknya zat yang mencegah terbentuknya keloid.
Suntikan kortikosteroid bisa diulang 1 sampai 2 kali per bulan, bisa juga dengan tindakan laser, cryotherapy atau bedah beku dan tindakan pembedahan, untuk yang sudah punya riwayat keloid sebelumnya, sebaiknya menghindari terjadinya luka, atau melukai diri sendiri secara disengaja seperti ditindik dan tindakan tato.