in

Kawaii: Obsesi Jepang ke Berbagai Hal Imut

Ilustrasi kultur kawaii di Jepang (Foto: learnjapanese123)
Ilustrasi kultur kawaii di Jepang (Foto: learnjapanese123)

Kawaii‘ bukan hanya sekadar kata biasa di Jepang, tapi juga suatu budaya atau kultur yang lekat dengan persona ‘imut’ dan ‘menggemaskan’. Kawaii tak melulu merujuk pada manusia, melainkan juga bisa pada objek atau benda apa pun yang tampak lucu dan biasanya memiliki fitur kekanak-kanakan atau binatang yang menggemaskan.

Dilansir dari laman The Japanese Shop, kawaii populer di Jepang karena budaya yang mengagungkan kemudaan atau youthfullness. 

Kata ‘kawaii’ berasal dari kata ‘kawayushi’ yang pertama kali tercatat dalam kamus pada era Taisho (1912-1926) yang berarti malu, rapuh, mungil, dan manis. Hingga kini, kata kawai modern juga masih mempertahankan definisi tersebut. Namun, penggunaan kawaii kian masif dengan kemunculan budaya pop dan estetika imut yang juga makin digandrungi.

Ilustrasi karakter perempuan menjadi awal kawaii diwujudkan dalam bentuk artistik. Adalah ilustrasi milik Yumeji Takehisa yang menggambarkan perempuan dengan mata bulat dalam karyanya, yang merupakan representasi dari kepolosan dan kemudaan. Penggambaran mata yang bulat dan lebar sendiri merupakan pengaruh dari Amerika dan Jepang pada Perang Dunia II.

Sebelum tahun 1970-an, target pasar untuk genre kawaii merupakan siswi sekolah. Kawaii digunakan sebagai salah satu cara untuk menjual hal-hal yang imut kepada perempuan di bawah umur yang memang cenderung menyukai hal-hal lucu.

Tahun 1970-an, Marui-ji atau gaya tulisan imut, juga populer di kalangan anak sekolah Jepang dan menjadi tren estetik kawaii yang semakin melebarkan sayap. Para murid perempuan biasanya menggunakan pensil mekanik untuk menghias tulisan mereka dengan simbol yang unik, seperti hati dan bintang.

Wajah kawaii lahir pada 1974 dengan kemunculan karakter Hello Kitty. Hello Kitty dianggap sebagai perwujudan kultur kawaii dengan penggambaran karakter bermata bulat dengan kepala yang besar, hidung mungil, dan ekspresi wajah yang datar.