in

Memahami Sistem Perhitungan Umur di Korea Selatan yang Rumit

Ilustrasi ulang tahun (Foto: Pexels/Dan Prado)
Ilustrasi ulang tahun (Foto: Pexels/Dan Prado)

Sistem perhitungan umur di Korea Selatan tak sama dengan negara lain pada umumnya. Jika kamu ke Korea, kamu bisa jadi satu tahun lebih tua dari umur kamu sebenarnya. Kok, bisa?

Pada dasarnya, ada tiga sistem perhitungan umur yang digunakan orang Korea Selatan, yakni ‘umur internasional, ‘umur Korea’ dan ‘umur kalender’.

‘Umur internasional’ adalah ketika seorang bayi yang baru lahir terhitung berumur 0. Sistem ini umum digunakan di banyak negara, termasuk Indonesia.

Lalu, gimana dengan sistem ‘umur Korea’? Jadi, di Korea Selatan, umur seseorang mulai dihitung sejak ia berada dalam kandungan–kurang lebih satu tahun. Jadi begitu lahir, seorang bayi sudah terhitung berumur satu tahun.

Selain itu, pertambahan usia tidak dihitung berdasarkan hari ulang tahun. Usiamu baru akan dianggap bertambah pada tahun baru, alias setiap tanggal 1 Januari.

Misalnya, jika kamu lahir pada 10 Maret, kamu tetap bisa merayakan ulang tahun kamu di tanggal 10 Maret. Tapi berdasarkan perhitungan usia di Korsel, umurmu tidak bertambah di hari ulang tahunmu tersebut. Nah, umur kamu baru akan dihitung bertambah di hari pertama tahun baru, yakni pada 1 Januari.

Lalu, apa yang dimaksud ‘umur kalender’? Nah, ini merupakan campuran antara sistem ‘umur internasional’ dan ‘umur Korea’. Jadi, seorang bayi terhitung berumur 0 saat baru lahir, tetapi penambahan usia dilakukan setiap 1 Januari.

Itulah mengapa para figur publik Korea Selatan merasa mereka lebih dari tua dari perhitungan usia internasional.

Contohnya, selebriti PSY lahir pada 31 Desember 1977. Secara hitungan umur internasional, PSY baru berusia 44 tahun. Namun, ia sudah terhitung berumur 45 tahun sesuai ‘umur kalender’ dan 46 tahun sesuai ‘umur Korea’.