in

Penyebab Ekor Kucing Mengembang Saat Ketakutan

Ilustrasi. Foto: Shutterstok

Kucing berkomunikasi secara nonverbal dengan ekornya. Meski wajah kucing mampu mengeluarkan ekspresi, tetapi ekor lebih banyak digunakan kucing untuk mewakilkan perasaannya.

Banyak sekali gerakan yang dapat dilakukan ekor kucing. Kadang ekor kucing bergerak ke kiri dan ke kanan berulang-ulang. Kadang ekor kucing menepuk-nepuk lembut. Kadang ekor kucing kaku, hingga kadang juga ekor kucing bisa mengembang.

Gerakan-gerakan tersebut muncul sesuai dengan suasana hati dari kucing itu sendiri. Misalnya, kucing mengembangkan ekornya saat merasakan ketakutan. Saat merasa mendapat ancaman, secara alami ekor kucing akan menegang dan mengembang hingga tampak membesar.

Gerakan mengembangnya ekor kucing saat ketakutan dikenal dengan istilah piloereksi. Poliereksi pada kucing disebabkan oleh otot-otot di ekor dan sekitarnya mengalami kontraksi. Kontraksi ini muncul dari rasa takut akan ancaman.

Saat kucing takut, salah satu hormon dalam tubuhnya akan mengalami peningkatan dengan sangat drastis. Hormon tersebut berasal dari sistem saraf simpatik yang kemudian direspons oleh otak kucing dengan cara memberi kontraksi pada otot-otot ekor dan sekitarnya.

Otot-otot yang ada di ekor kucing dan sekitarnya merupakan tempat menempelnya bulu-bulu. Ketika otot-otot tersebut mengalami kontraksi, bulu-bulu yang semula seperti layu menjadi berdiri tegak sehingga ekor kucing tampak mengembang.

Namun, perlu dijelaskan bahwa mengembangnya ekor pada kucing bukan pertanda kucing tersebut akan menyerang. Kucing mengembangkan ekornya saat takut bertujuan untuk balik menakut-nakuti hal yang ditakutinya.

Dengan mengembangkan ekor dan beberapa bagian di punggung, kucing akan tampak lebih besar dari sebelumnya. Secara nonverbal, kucing hanya melakukan gertakan pada ancaman, seperti adanya anjing atau kucing lainnya.

Piloereksi tidak hanya terjadi pada kucing, tetapi beberapa jenis burung juga mengalaminya. Apabila merasa mendapat ancaman, hormon akan meningkat dan membawa perintah ke otak. Perintah itu akan diteruskan ke seluruh tubuh hewan untuk melawan atau kabur.