Selain dari sengatan matahari, rumah juga menjaga penghuninya dari hujan. Sama seperti air di tanah, air hujan yang tertampung di atas atap pun harus diatasi agar turun ke permukaan.
Cara paling klasik yang biasa digunakan masyarakat untuk solusi penampung air dari atap ialah menggunakan talang air. Talang air merupakan saluran buatan untuk jalannya air hujan yang mendarat di atap rumah untuk disalurkan ke selokan, penampungan air, dan sebagainya.
Talang air awalnya terbuat dari buluh atau seng. Seiring berjalannya waktu, orang kadang menggunakan pipa sebagai talang air. Bahkan, ada yang memang sudah dirancang khusus untuk dijadikan talang air.
Beberapa rumah menggunakan dak beton sebelum air masuk ke talang air. Dak beton merupakan bagian bangunan yang berfungsi memisahkan lantai yang satu dengan lantai lainnya.
Dak beton ada yang berada di dalam, ada pula yang berada di luar. Dak beton yang di luar inilah yang berfungsi sebagai penampungan air dari atap lantai atas yang akan dibuang melalui talang air. Baik dak beton, maupun talang air perlu diberi lapisan antibocor.
Kebocoran dak beton dapat menjadi masalah besar, terutama untuk ruangan yang berada di bawahnya. Oleh karena itu, dak beton harus diberi lapisan antibocor untuk mencegah rembesan.
Meskipun dak beton memiliki ketebalan, kemungkinan bocor tetap akan ada. Rapatnya material campuran tidak bisa diprediksi. Lapisan antibocor memiliki fungsi penting pada dak beton untuk mencegah munculnya rembesan di celah-celah.
Agak berbeda dengan talang air jika terjadi kebocoran, airnya tidak terlalu mengancam interior rumah. Namun, hal ini juga tetap harus dicegah karena air bocor dari talang air dapat menimbulkan jamur dan lumut di bagian eksterior rumah.
Pelapis antibocor memiliki fungsi penting untuk mencegah kebocoran pada talang air sehingga bagian eksterior rumah aman dari serangan air. Selain itu, pelapis antibocor juga menjaga fungsi efektif talang air dalam mengalirkan air ke tempat semestinya.