Keju merupakan bahan makanan yang terbuat dari sari air susu melalui proses peragian yang dikeraskan atau dikentalkan. Karena produk susu, keju mengandung banyak lemak dan kalori. Hal ini menyebabkan keju dihindari bagi orang yang menjalani program diet.
Di sisi lain, keju juga mengandung protein dan zat gizi lain yang dapat menunjang kesehatan tubuh manusia. Oleh karena itu, keju tetap aman dikonsumsi saat diet. Namun, perlu cara atau tips tepat agar program diet tidak terganggu.
Hal pertama yang perlu diperhatikan dalam mengonsumsi keju saat diet adalah jenis keju yang tepat. Keju mozzarella, feta, ricotta, dan cottage merupakan keju yang mengandung nutrisi lengkap sehingga aman dimakan saat diet.
Keju cottage merupakan keju yang paling tinggi kandungan proteinnya. Protein dapat memicu perlambatan gerak makanan dalam lambung sehingga rasa kenyang bertahan lama. Hal ini tentu saja justru mendukung program diet.
Selain jenis keju, porsi keju juga perlu diperhatikan. Orang yang sedang dalam program diet harus membatasi asupan keju. Disarankan tidak boleh melewati 40 gram konsumsi keju per hari. Kalaupun lebih, bisa diimbangi dengan olahraga dan pola makan yang teratur.
Hal lainnya yang perlu diperhatikan adalah waktu mengonsumsi keju. Untuk orang diet, waktu pagi atau siang lebih tepat digunakan untuk makan keju daripada malam hari. Metabolisme tubuh saat malam agak melambat sehingga keju lambat dicerna.