Piala Dunia 2022 yang terselenggara di Qatar seakan sangat sepi dari insiden-insiden yang berbau negatif. Sejak 20 November 2022, tidak ada insiden berupa gesekan antarsuporter yang terjadi sebagaimana lazimnya gelaran olahraga sebelumnya.
Berita negatif yang sempat mewarnai ajang empat tahunan ini hanya tentang seorang petugas keamanan meninggal karena terjatuh di Lusail Stadium. Ada juga seorang wartawan olahraga asal Amerika Serikat yang dikabarkan meninggal karena sakit.
Piala Dunia 2022 tidak hanya sekedar olahraga, tetapi ada seni di dalamnya. Para peserta Piala Dunia beradu gengsi sejak hari pertama hingga akhir. Gelaran ini sangat kompetitif karena tidak ada negara yang berhasil mendominasi pertandingan.
Tak ada satupun timnas yang berhasil memenangi pertandingan hingga 100 persen. Semua berlomba-lomba untuk menang. Bahkan, tim-tim asal Asia dan Afrika kini memberi tontonan terbaik dengan mampu bersaing dengan Eropa dan Amerika.
Atas kedua sebab ini, Presiden FIFA, Ginanni Infantino, mengklaim gelaran Piala Dunia 2022 yang terselenggara di Qatar merupakan Piala Dunia terbaik dalam sejarah. Pria berkebangsaan Italia-Swiss ini sudah sejak fase grup mengklaim hal ini.
“Terima kasih kepada semua pihak yang terlibat. Tuan rumah dan semua sukarelawan yang membuat Piala Dunia ini sebagai yang terbaik. Laga-laga digelar tanpa insiden-insiden. Gelaran sangat menyenangkan,” tutur Gianni Infantino dikutip dari laman BBC, Sabtu (17/12/2022).
Gianni Infantino juga menyebutkan banyak hal baru yang menyebabkan Piala Dunia Qatar menjadi yang terbaik dalam sejarah. Pria kelahiran Swiss, 23 Maret 1970 itu menyebutkan adanya wasit perempuan pertama dalam sejarah Piala Dunia.
Gianni Infantino juga menyebut hal baru lainnya yakni, untuk pertama kalinya ada tim dari Afrika yang mencapai babak semifinal. Tim yang dimaksud pria berkepala plontos ini adalah Maroko.
Hal-hal ini menjadi alasan Gianni Infantino mengklaim Piala Dunia 2022 adalah yang terbaik dalam sejarah Piala Dunia.