Pasti kamu pernah merasakan yang namanya sakit perut, entah itu mual, diare, muntah, atau gejala sakit perut lainnya. Salah satu penyebab sakit perut yang paling umum adalah konsumsi makanan tinggi lemak.
Makanan tinggi lemak sulit dicerna dan bisa keras di perutmu, hingga memperlambat pencernaan. Dipercaya juga bahwa lemak dapat menyebabkan perut kembung dengan meningkatkan kadar cholecystokinin hormon usus.
Cholecystokinin mempengaruhi perasaan kenyang dan lama waktu yang dibutuhkan makanan untuk melewati perut kamu.
Mengetahui makanan apa yang tidak boleh dimakan saat sakit perut, dan mana yang sebaiknya dimakan dapat membantu kamu pulih lebih cepat. Berikut adalah makanan yang harus dihindari saat sakit perut.
1. Makanan Asam
Makanan asam seperti buah jeruk, saus tomat, dan cabai dapat menyebabkan refluks asam. Ini termasuk jus buah seperti jus jeruk, dan jus nanas. Alih-alih buah jeruk, pilihlah buah-buahan yang menghidrasi seperti semangka dan melon yang memiliki kandungan asam lebih rendah.
2. Produk susu
Karena kandungan laktosanya yang tinggi, susu dan keju sulit dicerna. Selain itu, diperkirakan 70% orang di seluruh dunia kekurangan laktase, enzim yang dibutuhkan untuk mencerna laktosa.
Bahkan jika biasanya tidak mengalami kesulitan mencerna laktosa, virus lambung dapat menyebabkan defisiensi laktase sementara. Kamu mungkin mengalami kesulitan mencerna laktosa hingga sebulan setelah pulih.
Sampai kamu merasa lebih baik, sebaiknya hindari susu dan produk susu selama beberapa hari atau pilihlah susu bebas laktosa.
3. Coklat dan Kafein
Coklat susu mengandung laktosa. Beberapa orang yang tidak toleran laktosa mungkin mendapati bahwa cokelat yang mengandung produk susu dapat memicu gas, kembung, dan diare.
Bahan-bahan seperti kafein dan kakao dalam cokelat dapat mengendurkan sfingter esofagus bagian bawah, yakni katup otot yang mencegah makanan dan asam lambung merembes ke kerongkongan kamu.
Kafein yang ditemukan dalam cokelat, soda, dan minuman berenergi juga dapat meningkatkan keasaman lambung dan menyebabkan mulas atau sakit perut.
Meskipun banyak orang dapat mentolerir coklat dalam jumlah sedang, sebaiknya jangan mengambil resiko saat kamu sudah mengalami ketidaknyamanan pada perut.