Bunglon merupakan sebutan khusus untuk jenis kadal yang mempunyai kemampuan mengubah warna kulitnya. Hewan ini dikenal mampu mengubah warna kulit tubuhnya dengan cepat.
Habitat bunglon memang berada di pohon dan semak belukar. Saat di habitat tersebutlah, bunglon biasanya mengubah warna tubuhnya menyerupai dengan lingkungan sekitarnya sehingga bisa tak terlihat.
Beberapa sumber mengungkap bahwa bunglon dapat mengubah warna tubuhnya karena memiliki kemampuan yang disebut dengan mimikri. Mimikri merupakan perilaku adaptasi yang dilakukan oleh bunglon dengan cara mengubah warna kulit sesuai dengan warna lingkungannya.
Selain fakta tersebut, berikut beberapa fakta unik lain tentang bunglon
- Mengubah warna kulit menjaga suhu tubuh
Banyak yang berpendapat bahwa bungkon merubah warnanya untuk bersembunyi. Padahal bukan itu tujuannya, melainkan untuk menjaga suhu tubuhnya.
Alasannya bunglon tidak bisa menghasilkan panas tubuh mereka sendiri, maka mengubah warna tubuh menjadi upaya untuk mempertahankan suhu tubuh yang baik.
- Merubah warna untuk berkomunikasi
Selain menjaga suhu tubuh, tujuan lain bunglon merubah warnanya adalah sebagai bentuk komunikasi. Sebuah hasil studi menyatakan bahwa bunglon mampu menyampaikan informasi yang berbeda melalui warna tubuhnya yang berbeda.
- Matanya dapat memutar 360 derajat serta melihat ke dua arah sekaligus
Bunglon memiliki kemampuan unik lain yakni memutar matanya 360 derajat. Keunikan ini membuat hewan ini bisa melihat ke sekeliling tubuh mereka.
Mata bunglon juga dapat bergerak ke dua arah yang berlawanan sekaligus sehingga mampu mengamati dua objek yang berbeda secara bersamaan.
- Miliki lidah yang panjang dan cepat
Saat berburu, bunglon akan menggunakan kemampuan lidahnya untuk menangkap mangsanya. Saat menemukan mangsa yang diinginkan, di situlah lidah bunglon dapat menjulur dengan panjang sangat cepat.
- Miliki pendengaran yang buruk
Punya penglihatan yang baik, ternyata bunglon mempunyai kekurangan dari segi pendengeran. Hewan ini merupakan reptil dengan sistem pendengaran buruk. Namun tak sepenuhnya tuli, mereka masih bisa menangkap suara dengan frekuensi tertentu.