Turun mesin marupakan salah satu masalah yang bisa terjadi pada kendaraan roda dua maupun empat. Jika motor mengalami turun mesin, maka mesin harus dikeluarkan dari sasisnya.
Saat akan dijual, kendaraan yang sudah mengalami turun mesin akan mengalami penurunan nilai jual. Selain itu, biaya perbaikan turun mesin juga cukup tinggi.
Bukan hanya itu, peforma kendaraan akan menurun serta mengharuskan perawatan yang lebih ekstra jika terjadi turun mesin. Kondisi turun mesin ini bisa disebabkan beberapa hal, misalnya servis yang tidak rutin, terlambat ganti oli dan lalin-lain.
Lalu bagaimana cara mencegah motor turun mesin? Berikut beberapa tips pencegahan yang perlu dilakukan:
- Lakukan Servis Ringan Secara Rutin
Kita juga mesti melakukan servis ringan secara rutin. Dengan begitu, kita akan tahu mana saja komponen motor yang rusak maupun aus ringan.
- Ganti Oli Tepat Waktu
Waktu yang tepat untuk mengganti oli motor adalah mulai dari 2.500 km sampai 3.500 km dan kelipatannya. Jika terlambat dalam mengganti oli maupun melebihi batas kilometer pemakaian, maka berdampak buruk bagi kinerja mesin.
Sedangkan untuk motor baru, jika sudah mencapai kilometer 500 dan 1.000 km, maka penggantian oli harus dilakukan.
- Gunakan Motor secara Wajar
Tips selanjutnya, hindari terlalu menggeber kendaraan kesayangan Anda, misalnya membawa beban sewajarnya dan hindari keseringan membawa penumpang lebih dari satu orang. Sebab bisa menyebabkan kendaraan menjadi lebih terforsir.
- Perhatikan Bagaimana Kondisi Knalpot
Knalpot yang kotor serta berkerak menimbulkan asap kendaraan menjadi lebih banyak. Anda bisa menuangkan sedikit oli ke bagian knalpot supaya rangka bagian tersebut tidak mudah keropos.
- Bersihkan Motor Secara Rajin
Mencuci motor secara rutin akan membersihkan semua kotoran yang menempel di seluruh komponen kendaraan bermotor Anda. Apabila kotoran menempel terus menerus dan lama baru dibersihkan, maka maa akan membentuk karat dan lambat laun merusak komponen motor.