Sempat beberapa tahun menghilang dari dunia hiburan, nama Aliando Syarief kembali menghebohkan publik. Belakangan, Aliando mengakui idap OCD (Obsessive Compulsive Disorder) selama hiatus dari dunia hiburan.
Mengutip dari kanal Youtube Ricky Cuaca, Aliando Syarief mengakui mengalami OCD karena tindakan kriminal yang dialaminya. Ali mengatakan bahwa ia mengalami ‘domestic abuse’ oleh keluarganya.
OCD sendiri juga dialami beberapa artis Hollywood, sebut saja Justin Timberlake, Jessica Alba, Amanda Seyfried dan Daniel Radcliffe merupakan pengidap OCD.
Dilansir dari WebMD, OCD atau Obsessive Compulsive Disorder merupakan penyakit mental yang memungkinkan pengidapnya untuk melakukan tindakan yang berulang-ulang. Berbeda dengan kebiasaan menggigit kuku atau suka memainkan rambut, OCD bisa menimbulkan dampak negatif bagi pengidapnya.
Penderita OCD sendiri sebenarnya tahu bahwa tindakannya merupakan sesuatu yang tidak wajar. Tetapi banyak penderita OCD yang akan merasakan ketidaknyamanan jika berhenti melakukan tindakan yang obsesif dan kompulsif.
Penyebab OCD bermacam-macam, mulai dari faktor keluarga, lingkungan, kondisi otak, stress, trauma dan tindakan kekerasan semasa kecil. Biasanya dokter akan melakukan sejumlah tes untuk mengetahui pasien yang terkena OCD, mulai dari wawancara, psikotes, kuesinoner. Selain itu, tes laboratorium pun dilibatkan, mulai dari hitung darah lengkap (CBC), pemeriksaan fungsi tiroid, dan skrining obat-obatan hingg alkohol.
Karena OCD penyakit mental, biasanya obat-obatan diberikan untuk menenangkan maupun mengurangi dampak dari OCD. Sisanya adalah melalui sejumlah treatment yang berfokus pada psikologis pengidap OCD.
Banyak yang menganggap sepele penyakit OCD, karena menurut sebagian orang OCD merupakan bagian dari kehidupan. Padahal OCD bisa sangat berbahaya jika tidak disembuhkan. Karena efek dari OCD bisa memunculkan berbagai penyakit yang ada di dalam tubuh.
Untuk itu pentingnya menyayangi diri sendiri dan selalu mawas diri. Sebisa mungkin untuk memiliki teman cerita, jika tidak memiliki teman cerita, bisa berkonsultasi/sekedar curhat ke psikolog atau psikiater terpercaya.