Daing na bangus adalah hidangan tradisional Filipina yang terbuat dari ikan bandeng yang dibumbui dengan mentega dan digoreng hingga renyah. Ikan bandeng sebelumnya terlebih dahulu dibelah, lalu direndam semalaman dalam larutan cuka, dan digoreng hingga garing dan berwarna keemasan.
Bumbunya biasanya menggabungkan cuka, bawang putih, dan berbagai bumbu lainnya. Kemudian, ikan disiapkan dengan kulit utuh, yang menambah kerenyahan pada teksturnya.
Daing na bangus bisa dinikmati sebagai makan siang atau sarapan yang mengenyangkan, biasanya ditemani dengan nasi goreng bawang putih, telur goreng, acar sayur, dan cuka pedas.
Daing khas Filipina biasanya dibuat dari bahan utama daging, ikan, atau makanan laut yang dibelah atau diiris tipis, lalu diasinkan atau direndam dalam cuka, dan dijemur.
Secara tradisional, ini merupakan metode untuk mengawetkan makanan. Seperti diketahui, garam menghambat pertumbuhan bakteri dan panas matahari menghilangkan kelembapan berlebih.
Jangan mengasinkan ikan terlalu lama karena asam dalam rendaman akan memecah protein dan membuat daging menjadi lembek. Tiriskan bangus dari rendaman dan simpan di dalam kantong yang dapat ditutup kembali untuk dibekukan. Sisik ikan membantu menjaga ikan agar tidak hancur saat digoreng.
Daing na bangus secara tradisional disajikan untuk sarapan dengan sinangag atau nasi goreng bawang putih, telur mata sapi, dan iringan potongan tomat atau cuka pedas.
Namun, hidangan ini juga enak disajikan untuk makan siang atau makan malam, dengan nasi putih dan pilihan lauk sayuran.