in

Alasan Ada Siswa Miskin Tidak Mendapatkan PIP

Siswa Mendapat Bantuan PIP. Foto: Liputan6.com.

PIP atau Program Indonesia Pintar adalah program Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) Republik Indonesia yang berupa bantuan uang pendidikan. Sasarannya tentu saja siswa dan mahasiswa yang tidak mampu.

Dengan adanya PIP ini, siswa dan mahasiswa tidak membebankan lagi biaya pendidikan ke keluarga mereka. Pemerintah memberi bantuan dana pendidikan untuk meringankan beban, terutama beban ekonomi.

Namun, program PIP ini dikeluhkan karena masih ada anak dari keluarga kurang mampu tidak mendapatkan PIP. Ada pula yang mendapat PIP tahun ini, tetapi PIP-nya terhenti saat tahun berikutnya.

Hal seperti ini bisa saja terjadi karena kemungkinan besar siswa yang tidak mendapat PIP tersebut tidak masuk dalam kategori penetapan penerima bantuan PIP ini. Ada dua kategori yang mesti dipenuhi siswa untuk mendapatkan PIP.

Kategori pertama, keluarga siswa sasaran harus terdata di DTKS atau Data Terpadu Kesejahteraan Sosial. Data ini adalah milik Kementerian Sosial (Kemensos). Kemdikbud hanya menjadi pengguna.

Jadi, apabila keluarga siswa tidak mampu ini tidak terdata di DTKS, otomatis tidak bisa mendapat bantuan dari Kemdikbud yang berupa PIP ini. Begitu pun jika data DTKS berubah di tahun berikutnya, bisa saja PIP berhenti pula.

Kategori kedua, siswa tidak mampu tersebut harus diusulkan oleh dinas pendidikan atau pemangku kepentingan. Usulan dinas pendidikan setempat tentu berdasarkan data atau informasi siswa bersangkutan dari sekolah masing-masing.

Sofiana Nurjanah, Koordinator Pokja PIP Dikasmen Pusat Layanan Pembiayaan Pendidikan mengatakan bahwa semiskin apa pun kondisinya jika tidak masuk pada dua kategori tersebut pemberian PIP-nya tidak berdasar.

Sofiana Nurjanah juga menyebutkan bahwa bisa saja bulan lalu terdata miskin di DTKS Kemensos, tetapi bulan ini sudah tidak terdata miskin lagi, otomatis tidak mendapat lagi bantuan PIP.

“Yang bulan lalu miskin di DTKS Kemensos, bisa saja bulan ini tidak terdata miskin lagi sehingga dikeluarkan oleh DTKS. Begitu pula sebaliknya, ada yang bulan ini terdaftar tidak miskin dan bulan depannya jatuh miskin,” kata Sofiana, dikutip dari Baperanews.