Tiap bahan dasar oli, baik itu mineral maupun sintesis mengandung zat aditif sehingga bisa menghasilkan sebuah oli atau pelumas. Untuk komposisinya sendiri disesuaikan dengan kebutuhan merek sebuah oli, entah itu untuk kendaraan atau untuk lainnya.
Dengan zat aditif, oli dapat berfungsi maksimal untuk mengurangi gesekan antar komponen di dalam mesin dan menghidarkan mesin dari keausan. Selain itu, zat ini berperan dalam mengendalikan kontaminasi atau deposit sehingga tidak mengganggu kerja mesin.
Beberapa sumber menyebut bahwa sebenarnya ada sejumlah zat aditif dalam oli mesin, dimana semuanya memiliki fungsi berbeda. Berikut sembilan diantaranya beserta fungsinya masing-masing:
- Anti wear, berfungsi mencegah gesekan dan keausan permukaan mesin.
- Anti karat atau anti korosi, berfungsi mencegah terjadinya karat pada bagian logam yang berhubungan dengan pelumas.
- Anti Oksidan, berfungsi mencegah terjadinya proses oksidasi pada molekul pelumas.
- Pour point despressant, berfungsi menjadikan pelumas tetap mudah mengalir pada temperatur rendah.
- Detergent, berfungsi menjaga permukaan logam agar bebas dari kotoran.
- Dispersant, berfungsi mengendalikan dan membawa kotoran agar terdispersi merata dalam pelumas.
- Friction modifier, berfungsi meningkatkan tingkat kelicinan film pelumas.
- Anti foam, berfungsi mencegah terbentuknya busa ada pelumas.
- Viscosity improver, berfungsi menjaga viskositas oli pada suhu rendah dan tinggi.
Itulah sembilan kandungan zat aditif oli mesin, dimana masing-masing memiliki fungsi berbeda. Semoga informasi ini bermanfaat buat Anda!