in

Sejarah dan Asal-Usul Nama Kota Samarinda yang Harus Kamu Tahu

Sejarah dan Asal Usul Nama Kota Samarinda yang Harus Kamu Tahu, Photo: Warna Biru

Ibu Kota Kalimantan Timur, Samarinda tercatat sebagai kota dengan penduduk terbanyak di Pulau Kalimantan dengan total jumlah penduduk sebanyak 825.494 jiwa di tahun 2021. Kota yang sering disebut dengan Negeri Tepian Mahakam ini memiliki asal usul dan cerita sejarah yang menarik. Yuk, simak sejarah nama Kota Samarinda yang mungkin belum kamu tahu.

Sejarah

Kota Samarinda sebelum dikenal dengan nama tersebut, rupanya masuk dalam kerajaan Kutai Kartanegara yang berdiri pada 1300 masehi. Daerah taklukan dari Kerajaan Banjar ini berada di Kutai Lama, Hilir Sungai Mahakam arah Tenggara Samarinda.

Pusat Kerajaan Kutai Kartanegara mulanya berada di Kutai Lama, tepatnya di Jahitan Layar yang kemudian berpindah ke Tepian Batu pada 1635. Lalu pindah lagi pada tahun 1732 yang berpusat di Tenggarong sejak 1781 sampai dengan 1960.

Penduduk asli Kalimantan Timur ini awalnya suku Kutai Kuno yang disebut dengan Melanti yang termasuk ras Melayu Muda (Deutro Melayu) sebagai campuran dari ras Mongoloid, Melayu dan Wedoid yang melakukan migrasi dari Semenanjung Kra pada abad kedua sebelum masehi.

Pada tahun 1201 sampai dengan 1300 terdapat perkampungan penduduk di enam lokasi yaitu Pulau Atas, Karang Asam, Karamumus , Luah Bakung, Sembuyutan dan Mangkupelas yang tercatat dalam manuskrip surat Salasilah Raja Kutai Kartanegara yang ditulis oleh Khatib Muhammad Tahir.

Pada tahun 1565 suku Banjar melakukan migrasi dari Batang Banyu ke daratan Kalimatan Bagian Timur di bawah pimpinan Aria Manau dari Kerajaan Kurupan yang merintis berdirinya kerajaan Sadurangas.

Asal Usul Nama Samarinda

Nama Samarinda berasal dari bahasa Banjar yaitu ‘Sama’ dan ‘Rendah’ yang berarti persamaan ukuran tinggi Sungai Mahakam dengan daratan di tepiannya yang sama-sama rendah. Di zaman dahulu setiap kali air pasang, kawasan tepian kota ini akan ternggelam.

Sedangkan dari bahasa Melayu yang memiliki suku kata sama, didapatkan persamaan ukuran tinggi rumah-rumah rakit atau rumah terapung penduduk di Samarinda. Ukuran rumah yang sama tinggi antara satu dengan yang lain menunjukkan tatanan kemasyarakatan yang egaliter.

Dari bahasa sansekerta juga disebutkan nama Kota Samarinda diambil dari kata ‘Samarindo’ yang memiliki arti salah sejahtera. Terakhir dari Tradisi Lisan Masyarakat setempat yang menamai kota Samarinda dari kata ‘Samar’ dan ‘Indah’.